9 Momen Tak Terlupakan Olimpiade Tokyo 2020

CNN Indonesia
Senin, 09 Agu 2021 06:53 WIB
Olimpiade Tokyo 2020 sudah resmi berakhir, namun ada beberapa momen yang tidak terlupakan dari pesta olahraga terakbar sedunia tersebut.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu melanjutkan tradisi emas cabor badminton. (REUTERS/HAMAD I MOHAMMED)
Jakarta, CNN Indonesia --

Olimpiade Tokyo 2020 sudah resmi berakhir seiring upacara penutupan yang berlangsung Minggu (8/8), namun ada beberapa momen yang tidak terlupakan dari pesta olahraga terakbar sedunia tersebut.

Kendati banyak mengundang pro dan kontra, Olimpiade yang berlangsung di masa pandemi Covid-19 itu akhirnya terlaksana setelah diundur setahun.

Para atlet sudah berlaga di arena-arena pertandingan sejak 21 Juli atau dua hari sebelum upacara pembukaan. Sekitar 11 ribu atlet dari 206 bendera berbeda berlaga di dalam 339 nomor olahraga yang dipertandingkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amerika Serikat menjadi pemuncak klasemen dengan 39 emas, 41 perunggu, dan 33 perak. Sementara Indonesia yang meraih 1 emas, 1 perak, dan tiga perunggu ada di peringkat ke-55.

Players from the United States react after defeating Brazil to win the gold medal in women's volleyball at the 2020 Summer Olympics, Sunday, Aug. 8, 2021, in Tokyo, Japan. (AP Photo/Frank Augstein)Amerika Serikat berhasil menjadi juara umum Olimpiade Tokyo 2020. (AP/Frank Augstein)

Berikut 9 momen tak terlupakan di Olimpiade Tokyo 2020:

1. Emas Greysia Polii/Apriyani Rahayu

Pasangan yang diduetkan sejak 2017 itu mempersembahkan emas pertama di sektor ganda putri. Sejak badminton dipertandingkan secara resmi di Olimpiade, Indonesia baru sekali ini meraih gelar dari pasangan ganda putri.

Greysia/Apriyani yang tidak termasuk pasangan unggulan melaju ke final dengan mengalahkan beberapa ganda peringkat atas seperti Yuki Fukushima/Sayaka Hirota yang merupakan ganda putri peringkat satu dunia.

Di final, Greysia/Apriyani mengalahkan unggulan kedua Chen Qing Chen/Jia Yi Fan 21-19 dan 21-15. Capaian ini menjaga tradisi emas dari cabang olahraga bulutangkis

2. Medali Keempat Eko Yuli Irawan dan Sumbangan Angkat Besi

Angkat besi kembali membuktikan sebagai cabang olahraga penyumbang medali bagi Indonesia. Tiga lifter mempersembahkan medali di Olimpiade Tokyo, yakni Windy Cantika Aisah, Rahmat Erwin Abdullah, dan Eko Yuli Irawan.

Khusus bagi Eko, medali perak di kelas 61 kg putra merupakan medali keempat di Olimpiade. Pria asal Metro, Lampung, meraih medali Olimpiade Beijing 2008, Olimpiade London 2012, dan Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

3. Emas Bersama Qatar dan Italia

Dua atlet loncat tinggi, Mutaz Barshim asal Qatar dan Gianmarco Tamberi dari Italia, sepakat membagi emas dan memilih tak melanjutkan pertandingan untuk menentukan pemenang tunggal.

Persaingan lompat tinggi Olimpiade berakhir dramatis setelah Barshim dan Tamberi sama-sama mencatatkan lompatan setinggi 2,37 meter di Stadion Olympic.

Ini merupakan kali pertama dalam 113 tahun medali emas Olimpiade diberikan kepada dua atlet.

Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya...

Sportivitas, Rekor, dan Kesehatan Mental Atlet

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER