Menpora: Hasil Indonesia di Olimpiade Tidak Jelek-jelek Amat
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyebut hasil finis 55 yang diraih Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020 tidak jelek-jelek amat.
Indonesia menyelesaikan Olimpiade Tokyo berada di urutan ke-55 dengan raihan satu medali emas, satu perak dan tiga perunggu. Peringkat itu mengalami penurunan dari hasil yang diraih di Olimpiade Rio 2016, di mana Indonesia kala itu menempati urutan 46 lewat satu emas dan dua perak.
"Alhamdulillah kalau dilihat perolehan kita menggunakan ukuran sebagaimana yang kita terapkan di 2016, kita tidak jelek-jelek amat. Bahkan perolehan medali kalau dari jumlah kita lebih dari apa yang kita peroleh di Rio 2016," kata Menpora Amali saat konferensi pers virtual, Senin (9/8).
"Olimpiade Tokyo banyak memberikan pelajaran, bagi atlet dan ofisial juga sangat luar biasa untuk mempertahankan. Jangan sampai kita bernasib seperti negara lain. Ada tetangga kita dengan jumlah kontingen lebih besar ternyata tidak memperoleh medali," sambung Menpora.
Semula Kemenpora menargetkan Indonesia meraih peringkat lebih baik daripada di Olimpiade Rio. Meski ada penurunan peringkat di klasemen akhir Olimpiade Tokyo, Menpora tidak menganggapnya sebagai kemelorotan prestasi.
Menpora berpatokan dari jumlah medali Indonesia di Olimpiade Tokyo, dengan total lima medali, lebih banyak dari yang dihasilkan di Olimpiade Rio dengan tiga medali.
"Saya kira tidak [melorot prestasi] kalau kita menggunakan ukuran medali kita bertambah, tapi kita ubah dengan hitung ranking, maka ini juga harus menyesuaikan. Ini catatan untuk NOC dan internal kami. Kita menghitung betul situasi Olimpiade ini."
"Jadi kalau ukuran menggunakan parameter di Rio target kita bisa tercapai. Tapi tadi disebutkan, negara-negara [lain] yang tadinya tidak ada ranking, tapi bisa di atas kita. Ini catatan kita untuk menghitung ke depan," ucap Menpora.
Indonesia menjadi negara terbaik kedua di Asia Tenggara pada Olimpiade Tokyo setelah Filipina. Namun secara kualitas prestasi, Indonesia tetap menunjukkan prestasi yang efisien setelah hanya mengerahkan 28 atlet di Olimpiade Tokyo.
Beberapa negara Asia Tenggara lain yang mengirimkan lebih banyak atlet ke Olimpiade justru tidak efektif dalam perolehan medali. Misalnya Thailand yang punya kontingen berjumlah 41 atlet hanya mendapatkan satu emas dan satu perunggu.
Malaysia yang mengirimkan 30 atlet hanya membawa pulang satu perak dan satu perunggu dari Olimpiade Tokyo. Singapura (22 atlet) dan Vietnam (18 atlet) gagal mendapatkan medali dari Olimpiade kali ini.
(ttf/har)