Unai Emery dan Villarreal jadi ujian berat bagi Chelsea jelang musim baru saat kedua tim bertemu di Piala Super Eropa di Stadion Nasional, Kamis (12/8) dini hari waktu Indonesia.
Kehebatan Chelsea juara Liga Champions musim lalu dipertaruhkan pada musim ini dalam persaingan Liga Inggris dan juga di level elite turnamen antarklub Eropa.
Hanya saja, sebelum masuk ke dua kejuaraan itu, The Blues lebih dahulu harus melewati adangan dari Villarreal yang merupakan juara Liga Europa di Piala Super Eropa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chelsea tidak bisa memandang remeh Villarreal. Pasalnya, Emery dan klub asal Spanyol itu sudah membidik Chelsea sebagai korban di Piala Super Eropa.
Di atas kertas, Villarreal bisa jadi satu level di bawah Chelsea yang memiliki kekuatan dan kedalaman skuad yang lebih merata.
Chelsea datang ke Piala Super Eropa 2021/2022 dengan modal sebagai juara Liga Champions musim lalu. Trofi itu jadi Liga Champions kedua dalam sejarah klub, atau gelar Eropa yang keempat setelah dua trofi Liga Europa.
Rapor tim asuhan Thomas Tuchel itu makin mentereng lantaran Chelsea pernah mengoleksi satu gelar juara Piala Super Eropa 1998/1999 usai mengalahkan Real Madrid 1-0.
Sementara itu, Villarreal jadi penantang Chelsea dengan bekal trofi Liga Europa musim lalu. Trofi itu jadi satu-satunya yang paling bergengsi yang dimiliki Villarreal selain dua Piala Intertoto.
![]() |
Akan tetapi, klub berjuluk Kapal Selam Kuning itu tidak bisa dipandang remeh lawan, termasuk Chelsea. Villarreal sudah memberikan bukti di final Liga Europa musim lalu, yang jadi jalan bagi mereka ke Piala Super Eropa tahun ini.
Pada musim lalu, Villarreal bukanlah unggulan seperti Manchester United yang tampil apik di kompetisi domestik maupun Liga Europa.
Namun, Pau Torres dan kawan-kawan bisa membuat Man United lengah dan frustrasi. Kesempatan itu dimanfaatkan Villarreal dengan unggul pada adu penalti dan menjuarai Liga Europa musim lalu.
Chelsea patut belajar dari kesalahan Man United tersebut. Apabila The Blues mengikuti arus permainan Villarreal dan tidak bisa mendominasi, klub asal Spanyol itu bisa jadi kampiun pada ajang ini.
Membidik Chelsea sebagai korban di Piala Super Eropa ini secara langsung diutarakan Emery. Dikutip dari situs resmi UEFA, Emery tidak ingin kembali gagal di Piala Super Eropa. Itu artinya, Emery dan Villarreal siap memangsa Chelsea.
"Anda tertidur sebentar, Anda kalah. Saya dua kali tampil di Piala Super Eropa. Saya tidak pernah memenangkannya," ujar Emery.
"Saya memenangkan Piala Super domestik sebelumnya dengan PSG, tapi tidak pernah di Eropa. Kami akan memulai musim dengan menyelesaikan yang terakhir ini dan sekali lagi berada di pusat dunia sepak bola," tutur Emery menambahkan.
Kekalahan dari Real Madrid pada 2014 dan dari Barcelona pada 2015 tampaknya cukup memberi pengalaman berarti bagi Emery untuk tidak kalah ketiga kalinya di Piala Super Eropa.
Pada 2014, Emery yang masih melatih Sevilla kalah 0-2 dari Madrid lewat dua gol Cristiano Ronaldo di Cardiff City.
Satu musim berikutnya usai mengantar Sevilla juara Liga Europa beruntun, Emery kembali tunduk di hadapan klub Spanyol lain. Kali ini giliran Barcelona yang mengalahkan Sevilla 5-4 pada babak tambahan lewat drama 9 gol di Stadion Dinamo Arena.
Emery sudah menebar ancaman, dan Villarreal juga sudah memberi bukti. Kini tinggal Chelsea yang mawas diri. Jika tidak, trofi Piala Super Eropa akan mampir ke Villarreal, bukan ke London.
Baca kelanjutan berita ini di halaman berikutnya...