Jakarta, CNN Indonesia --
Tiga asisten Shin Tae Yong di Timnas Indonesia, Kim Hae Won, Lee Jae Hong, dan Kim Woo Jae, resmi mengundurkan diri. Berikut profil ketiga asisten pelatih tersebut.
Pengunduran diri ketiga asisten itu sangat mengejutkan, sebab Shin Tae Yong yang menunjuk langsung ketiga asisten tersebut. PSSI sama sekali tak ikut campur dengan urusan asisten ini. Sudah begitu gaji para asisten ini dibayar Shin Tae Yong dari nilai kontrak dengan PSSI.
Sebelum melatih Indonesia, Kim Hae merupakan pelatih kiper timnas Korea Selatan saat tampil di Piala Dunia 2018. Pria 47 tahun ini juga sudah mendampingi Shin saat melatih Korea Selatan U-20 pada 2016 hingga 2017.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejatinya kedekatan Shin dan Kim Hae sudah terjalin saat masih aktif bermain dan membela Seongnam Ilhwa Chunma. Namun, tak seperti Shin yang moncer bersama tim nasional, Kim Hae tak punya caps di pentas internasional.
Karena kedekatan ini Shin mengajak Kim Hae ikut menangani Timnas Indonesia pada 2020, setelah diresmikan PSSI pada Desember 2019. Bagi Kim Hae, melatih Indonesia yang berada di urutan terbawah FIFA adalah tantangan.
Di Timnas Indonesia Kim membawa budaya latihan baru. Jika biasanya latihan kiper berjalan bersamaan dengan pemain lain, Kim mengubah program tersebut. Jam latihan kiper adalah setengah jam lebih awal ketimbang pemain lain.
"Kiper memang harus latihan lebih cepat. Di Eropa dan di Korea Selatan pun seperti itu, 30 menit lebih lama. Kalau misalnya barengan dengan pemain lain, intensitas dari kiper tidak akan meningkat. Kurang efisien," kata Shin pada 15 Februari 2021.
Pelatih fisik Lee Jae juga menerapkan budaya baru di Timnas Indonesia. Untuk meningkatkan kondisi pemain Indonesia yang dikenal cuma bisa bertahan 30 menit dalam intensitas tinggi, diterapkan tiga kali latihan.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikutnya...
Bahkan, Shin Tae Yong dan Lee sampai memutuskan tak ada latihan pagi. Yang ada latihan di tengah hari, dimulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 12.30 WIB. Lee yang merupakan mantan pemain timnas Korea U-20 menyebut kondisi fisik pemain Indonesia mengkhawatirkan.
Dalam video produksi PSSI yang ditayangkan di kanal Youtube, Lee mengaku terinspirasi sosok Raymond Verheijen, asisten Guus Hiddink saat melatih Korea Selatan untuk Piala Dunia 2002. Kinerja Verheijen ini yang ia adopsi untuk Indonesia.
"Pemain Korea Selatan sangat menderita karena intensitas latihan fisik yang tinggi dari Raymond Verheijen. Karena pelatih fisik di Piala Dunia 2002 yang fenomenal itu, sepak bola Korea Selatan menjadi sangat berkembang," katanya.
Lee juga sempat jadi perbincangan hangat karena menuliskan isi hatinya soal Timnas Indonesia di media sosial Instagram. Saat itu Lee menilai semua pelatih dan pemain siap berlatih, tetapi PSSI tak kunjung memberi kepastian.
Karena tindakan buka-bukaannya itu Lee dipanggil PSSI bersama Shin. PSSI meminta Lee menjelaskan dan mengklarifikasi. Setelah pertemuan itu Lee meminta maaf kepada PSSI dan Shin, dan lantas tak pernah bersuara lagi.
Terakhir ada Kim Woo. Bersama Lee, Kim Woo merancang program untuk timnas Indonesia. Kinerja Lee dan Kim Woo cukup terlihat di Timnas Indonesia saat tampil dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022, di mana pemain bisa tampil bugar selama 90 menit.
Asisten pelatih Timnas Indonesia Nova Arianto menyebut ketiganya sebagai sosok yang profesional. Kedisiplinan dan kinerja yang mereka tunjukkan menjadi bahan pelajaran bagi Nova yang terus merintis karier menjadi pelatih top.
[Gambas:Photo CNN]
"Saya banyak belajar dari mereka [tiga asisten pelatih Timnas Indonesia yang mundur] bagaimana secara disiplin dan profesional," ucap Nova melalui pesan tertulis, kepada CNNIndonesia.com, Selasa (10/8).
"Saya masih ingat pesan Coach Lee Jae Hong. Saya harus jadi pelatih hebat yang bekerja dengan profesional dan disiplin," ucap Nova menambahkan kenangannya bersama tiga asisten Shin Tae Yong di Timnas Indonesia.
[Gambas:Video CNN]