Atlet powerlifting Indonesia, Ni Nengah Widiasih, bertekad mengulang prestasi lima tahun lalu dengan mengibarkan bendera Merah Putih di Paralimpiade Tokyo 2020.
National Paralympic Committee (NPC) Indonesia menargetkan Ni Nengah meraih medali perunggu di Paralimpiade Tokyo 2020. Namun, ia bertekad untuk bisa memberikan lebih dari yang telah ditargetkan.
"Harapan di pertandingan nanti, semoga bisa lebih baik dari pertandingan sebelumnya dan bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia, semoga bendera Merah Putih bisa saya kibarkan," ucap Ni Nengah dilansir dari rilis resmi National Paralympic Committee Indonesia (NPCI), Jumat (20/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi Ni Nengah, ini adalah kali ketiga penampilannya di ajang multievent olahraga difabel terbesar dunia. Sebelumnya, ia melakoni debut saat tampil di Paralimpiade London 2012 dan berhasil meraih peringkat kelima di kelas 40kg putri.
Pada penampilan kedua, di Paralimpiade Rio de Janeiro 2016, Ni Nengah membawa pulang medali perunggu usai tampil di kelas 41kg putri dengan angkatan 95kg. Ia juga merupakan satu-satunya atlet yang meraih medali di 2016.
Cabang olahraga powerlifting di Paralimpiade Tokyo 2020 akan digelar mulai 26-30 Agustus di Tokyo Internasional Forum. Ni Nengah sudah mendarat di Tokyo pada Kamis (19/8) sekitar pukul 16.30 waktu setempat.
Meski sudah berada di Wisma Atlet, peraih medali perak di Asian Para Games 2018 itu masih belum bisa menjajal venue latihan yang telah disediakan panitia penyelenggara. Ia baru bisa menjalani latihan resmi mulai, sabtu (21/8).
Selain menjalani latihan ringan di Wisma Atlet, lifter 28 tahun itu juga memanfaatkan waktu luang untuk beristirahat dan mengembalikan kebugaran tubuh usai perjalanan jauh Jakarta-Tokyo.
"Sekarang sudah sampai di Tokyo, akhirnya sampai dan senang. Prosedurnya ketat banget disini, sampai di bandara itu banyak form yang yang harus diisi, banyak proses di bandara sehingga memakan waktu cukup lama. Kami baru bisa keluar bandara jam 20.30."
"Tadi saya sempat berkeliling menikmati suasana Paralympic Village menggunakan kendaraan yang sudah disediakan panitia. Setelah sarapan, saya sempat ke luar dining hall," terangnya.
(ttf/jun)