Senny mengisahkan, saat tampil di Paralimpiade 1976, Indonesia hanya mengirim beberapa orang wakil. Saat itu belum ada nama Paralimpiade. Indonesia bisa berangkat ke Toronto, Kanada, karena diundang secara langsung oleh tuan rumah.
Pada edisi perdana keikutsertaan inilah Indonesia dua medali emas diraih. Emas pertama disumbangkan Itria Dini dari nomor lempar lembing putra kategori F, dan Syarifuddin dari nomor lawn bowls putra kategori E.
Indonesia kembali diundang ke Paralimpiade 1980 Belanda. Seperti edisi sebelumnya, Indonesia meraih dua medali emas. Kali ini lewat Yan Soebiyanto lewat nomor lawn bowls putra kategori E dan R.S. Arlen lewat nomor angkat besi putra -57kg amputasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Senny mengatakan, wakil Indonesia bisa meraih emas dalam pesta olahraga tersebut karena kontingen yang tampil belum banyak. Sudah begitu disiplin kategori perlombaan juga belum ketat karena masih berupa ekshibisi.
"Pada tahun 1976 olahraganya masih ekshibisi. Tahun 1980 kita juga berangkat tapi juga masih ekshibisi. Saat itu masih dalam tahap pengenalan olahraga difabel," kata Senny.
"Kita berangkat dari negara yang mengundang. Saat itu pemerintah tidak ikut campur. Kita cuma pamit ke negara. Kita diundang, dikasih tiket pulang-pergi. Depsos baru ambil alih pada tahun 1980-an. Tahun pastinya saya lupa," ujar Senny.
![]() |
Setelah meraih emas pada Paralimpiade 1980, capaian wakil Indonesia menurun di keikutsertaan selanjutnya.
Seusai Paralimpiade Seoul yang secara resmi jadi bagian tak terpisahkan Olimpiade, Indonesia kesulitan meraih medali. Ini tak lain karena jumlah pesaing makin banyak dan olahraga difabel bukan rekreasi lagi.
Indonesia baru memecahkan kembali meraih medali pada Paralimpiade London 2012. Satu medali perunggu diraih David Jacobs lewat nomor tunggal putra tenis meja kelas 10.
Empat tahun berselang, Ni Nengah Widiasih yang tampil di angkat beban putri kelas 41 kg mempersembahkan perunggu dalam Paralimpiade Rio 2016.
Untuk Paralimpiade Tokyo 2020, NPC berharap bisa meraih medali emas. Kali Indonesia berangkatkan 23 atlet atau jumlah terbesar dalam sejarah. Senny berharap masyarakat Indonesia mendoakan atlet yang tampil seperti dukungan saat Olimpiade.
"Kami menargetkan minimal satu medali emas. Kami mengharap doa dan dukungan masyarakat agar target ini tercapai. Kami juga ingin mengharumkan nama bangsa dalam suasana kemerdekaan Indonesia yang ke-76," ucap Senny.