Atlet parabalap sepeda Indonesia, Muhammad Fadli Imammuddin, menjalani latihan perdana jelang Paralimpiade Tokyo 2020 setelah melalui pemeriksaan panjang dan ketat, termasuk tes doping.
Setibanya di Tokyo, Selasa (17/8), Fadli tak bisa langsung menjalani latihan. Setelah menjalani protokol kesehatan Covid-19 berupa karantina, Fadli menjalani pengambilan sampel tes doping melalui darah dan urine pada Jumat (20/8).
Setelah menjalani semua proses tersebut tanpa masalah, Fadli dan tim pelatih Indonesia akhirnya menjajal lintasan Izu Velodrome, Shizuoka, Jepang, tempat pertandingan balap sepeda Paralimpiade Tokyo 2020 pada Jumat sore.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika tiba di Izu City kami langsung registrasi untuk mendapatkan kunci masuk room di center house track accommodation cycling. Perlengkapan balap kami juga baru diangkut ke storage di Izu Velodrome," kata pelatih parabalap sepeda Indonesia, Fadilah Umar.
Fadli memulai latihan dengan adaptasi kondisi trek dan lintasan dengan berbagai rasio gear sesuai performance. Fadli menutup latihan berdurasi tiga setengah jam itu dengan empat lap rasio gear: speed, rpm (putaran), heat rate (HR), dan time laps.
Hingga kini lawan-lawan yang bakal dihadapi Fadli di Paralimpiade Tokyo belum diketahui. Kondisi itu membuat Fadli fokus memperbaiki atau meningkatkan performa tanpa menghitung persaingan dengan pesaing.
"Kami belum tahu kekuatan lawan. Daftar nama pembalap baru akan dirilis panitia setelah checklist number, license, control Jersey, dan technical meeting yang akan diadakan Senin 24 Agustus," ucap Fadilah.
Rencananya hari ini, Sabtu (21/8), Fadli menjalani latihan kedua di Izu Velodrome. Latihan tersebut akan berlangsung mulai pukul 13.50 sampai 17.30 waktu setempat.
Paralimpiade Tokyo merupakan debut Fadli di pesta olahraga difabel termegah ini, sejak ia menjadi atlet parabalap sepeda pada 2017. Meski tidak ditarget medali oleh pemerintah, Fadli bertekad menyumbang medali.
(abd/har)