Berangkat dari titik tersebut, hal itu jadi cikal bakal diadakannya Paralimpiade. Cita-cita Guttmann memuliakan para penyandang disabilitas dengan olahraga disetujui Komite Olimpiade Internasional (IOC). Paralimpiade pun disepakati digelar empat tahunan sama seperti Olimpiade.
Perlombaan olahraga paling bergengsi bagi difabel ini akhirnya digelar untuk pertama kali pada 1960 di Roma. Paralimpiade, masih menggunakan nama International Stoke Mandeville Games dibuka pada 18 September atau sepekan setelah Olimpiade Roma ditutup. Edisi perdana ini diikuti 400 atlet dari 23 negara.
Ada 57 nomor dengan memperebutkan 106 medali emas yang diperlombakan dari delapan cabang olahraga. Kedelapan olahraga itu adalah memanah, atletik, renang, tenis meja, basket kursi roda, anggar kursi roda, dart, dan snooker.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Paralimpiade perdana ini tak berjalan begitu lancar. Banyak kendala yang dialami atlet, terutama terkait fasilitas yang kurang bersahabat. Hal ini menjadi titik evaluasi agar ajang berikutnya segala fasilitas lebih bersahabat.
Nomor perlombaan dan cabang olahraga yang dipertandingkan pun terus bertambah seiring waktu. Dari awalnya hanya untuk mereka yang cedera tulang punggung, kemudian bisa diikuti tuna netra (1976) dan cerebral palsy (1980). Nama multi event pun mengalami beberapa perubahan.
Pada 1982, Organisasi Olahraga Penyandang Cacat (ICC) dibentuk oleh IOC. Ini dibentuk dengan kesadaran bahwa Paralimpiade harus setara dengan Olimpiade. Salah satu keputusan terbesarnya yakni tuan rumah Olimpiade sekaligus Paralimpiade.
Cita-cita besar ICC akhirnya tercapai dalam Paralimpiade Seoul 1988. Ini adalah ajang pertama ketika para atlet berkompetisi dengan fasilitas yang baik dan dirancang khusus untuk ajang bergengsi tersebut.
Pada 1989, ICC diganti menjadi Komite Paralimpiade Internasional (IPC). Robert D. Steadward dari Kanada terpilih menjadi presiden pertama. Lewat IPC ini Paralimpiade dikonsep untuk menginspirasi dan menggairahkan dunia olahraga.
Perubahan dan terobosan pun dilakukan dalam setiap edisinya. Dalam Paralimpiade Rio 2016 contohnya, ada 528 nomor perlombaan dari 22 cabang olahraga. Sebanyak 4.342 atlet tercatat tampil dalam edisi ke-15.
Paralimpiade Tokyo 2020 (2021) diperkirakan diikuti 4.400 atlet. Jumlah nomor perlombaan pun bertambah menjadi 540 dari 22 cabang olahraga. Kini Paralimpiade tak hanya untuk veteran perang, tetapi juga untuk mereka yang ingin menginspirasi dunia.