Finansial Klub Liga 1 2021 Kembang Kempis di Masa Pandemi

CNN Indonesia
Sabtu, 28 Agu 2021 05:00 WIB
Kekuatan finansial klub-klub mengalami kembang kempis menjelang bergulirnya Liga 1 2021/2022.
Suporter dilarang nonton langsung ke stadion. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Yoyok mengatakan, seluruh klub Liga 1 2021/2022 menerima keputusan PSSI dan PT LIB yang memberi bayaran lebih kecil. Hak komersial yang dibayar dengan konsep dicicil per bulan tak lain karena sedang dalam masa pandemi.

"Kami semua klub [peserta Liga 1 2021] tidak mempermasalahkan jumlah hak komersial yang diterima tahun ini karena situasi pandemi juga, semua sama-sama mengerti dan menyepakatinya," kata Yoyok melalui pesan tertulis.

Pria yang juga anggota DPR RI ini menyatakan, hak komersial yang bakal diberikan PT LIB sangat tak mencukupi kebutuhan klub. Dalam semusim pengeluaran minimal klub Liga 1 2021 ditaksir mencapai 20 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hak komersial dari operator liga itu hanya 10 persen dari total anggaran tahunan kami," Yoyok membeberkan.

Presiden Klub Persija Mohamad Prapanca mengatakan, bergulirnya kompetisi setelah vakum sudah menjadi kabar gembira. Hal ini patut disyukuri dan dijaga, karena secara tidak langsung ekonomi klub berdetak kembali.

"Tentunya, menurut saya, sepak bola kita mulai dewasa. Kedewasaan itu membentuk sepak bola menjadi industri. Secara pragmatis harus ada mesinnya, contoh jualan merchandise, sponsor, sosial media, untuk menambah pundi-pundi," katanya.

"Khususnya Persija sudah ada divisi khusus untuk meningkatkan ekonomi klub itu. Prinsipnya kami sangat gembira dengan bergulirnya liga di tengan pandemi. Kami terima kasih sekali ke pemerintah, polisi, PSSI, PT LIB," ucapnya menambahkan.

Prapanca tak menampik situasi saat ini membuat komposisi skuad Persija tak semewah musim 2020. Meski begitu Prapanca menggaransi bahwa tim asuhan Angelo Alessio ini akan berjuang meraih prestasi, karena ini jadi nilai ekonomi.

Sebagai contoh, Persija tetap bisa menjaga beberapa sponsor besarnya seperti Amman Mineral. Amman kembali mendukung Macan Kemayoran untuk musim 2021, yang salah satunya karena berhasil meraih gelar Piala Menpora 2021.

Bicara sponsor, klub yang masih menjadi daya tarik adalah Bali United dan Persib. Keduanya didukung belasan sponsor, yang sebagian besar terpampang di jersey tim. Cibiran kostum tim mereka mirip tiang listrik tak dipedulikan.

Direktur Marketing Bali United, Putri Sudali mengatakan, sponsor menjadi daya bagi Serdadu Tridatu, sebutan Bali United, untuk terus mengukir prestasi. Sebagai klub yang telah melantai di bursa, prestasi tim diupayakan tidak anjlok.

"Ini akan menambah daya juang para skuad Serdadu Tridatu di lapangan hijau saat menjalani setiap laga pada kompetisi musim ini. Semoga ke depannya Bali United dan berbagai pihak sponsor yang ada saat ini bisa berkolaborasi," ujar Putri.

Banner Testimoni

Namun di tengah perjuangan ekstra-keras menaikkan ekonomi klub, PSM Makassar paling tersorot. Ini tak lain karena tim berjulukan Juku Eja ini masih menunggak gaji pemain musim sebelumnya yang angkanya mencapai Rp6 miliar.

Sejauh ini manajemen PSM belum bersedia memberikan keterangan soal tunggakan gaji ini. Sebaliknya Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi yang mengatakan kubu PSM akan melunasi hutang kepada 17 pemainnya sebelum laga perdana musim ini.

Ironisnya, sponsor PSM tampak lebih banyak dari beberapa klub seperti Arema, Persela, Barito Putera, hingga Borneo FC. Pada laman resmi klub dipampang 10 perusahaan yang mendukung kiprah tim dalam kompetisi.

(abd/jun)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER