"Seorang pelatih memutuskan berkarier di luar karena ada kesempatan, juga karena peluang melatih di dalam [pelatnas Cipayung] sedang tidak ada. Sebagai kepala keluarga, tentu kami juga butuh pemasukan."
"Bila ada peluang untuk melatih di dalam, tentu saya pilih melatih di dalam," ucap Namrih Suroto, pelatih Indonesia yang sedang berkarier di India.
Namrih sempat jadi bagian dari tim pelatih Pelatnas Cipayung hingga 2015. Setelah sempat menangani klub, Namrih akhirnya diterima jadi pelatih India usai mengajukan lamaran pada 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai olahraga yang jadi tumpuan prestasi di Indonesia, salah satu momen ketika kritikan keras datang ke sektor kepelatihan Indonesia adalah saat Li Mao dan Wong Tat Meng ditunjuk PBSI memegang sektor tunggal.
Momen itu mendapat kritikan keras karena PBSI dianggap melakukan langkah yang aneh. PBSI membiarkan bakat-bakat pelatih hebat Indonesia berkiprah di luar dan malah menggunakan pelatih asing di Pelatnas Cipayung.
Kegagalan Li Mao mengangkat performa tunggal Indonesia, ditambah balutan keheranan soal pelatih asing di badminton Indonesia, akhirnya membuat Li Mao tidak bertahan lama.
Namun ketika Rexy Mainaky akhirnya kembali dan menjadi Kabid Binpres sejak 2012, kinerjanya kemudian tetap diukur oleh pencapaian-pencapaian dalam ukuran profesional, bukan sekadar soal nasionalisme semata. Soal kinerja, hal itu juga ditambah juga penilaian para pengurus sebagai pengambil kebijakan.
Pada akhirnya, saat Rexy Mainaky diputuskan untuk tidak lagi menjabat sebagai Kabid Binpres 2016, itulah hal yang menunjukkan gambaran tentang bagaimana dunia profesional di olahraga bekerja.
Rexy Mainaky lalu hengkang ke Thailand, sedangkan tak lama kemudian Rionny Mainaky yang sukses membangun peradaban badminton di Jepang akhirnya kembali pulang dan melatih di Pelatnas Cipayung.
Hilir-mudik pelatih Indonesia menandakan kualitas juru racik negeri ini sudah diakui oleh dunia.
Dari India sampai Guatemala, dari Mauritius sampai Malaysia, banyak nama-nama pelatih Indonesia yang terlibat andil di dalamnya.
Pelatih Indonesia benar-benar menyebar di seluruh penjuru dunia.
Karena itu melihat pelatih Indonesia sukses, baik bersama pemain Indonesia maupun pemain asing, hal itu patut dirayakan sebagai sebuah bukti kejeniusan.
Meskipun tak bisa dimungkiri, tetap bakal ada rasa sedih di hati penggemar, ketika sukses pelatih Indonesia itu berarti sukses pemain dari negara lain.
(har)