3. Jatuh Dua Kali
Kendati menang, Fury memiliki catatan kurang bagus dalam duel melawan Wilder. Pada ronde keempat, Fury jatuh dua kali. Padahal pada ronde ketiga, Fury yang menrobohkan Wilder.
Menurut data yang dilansir dari ESPN, dua kali jatuh dalam satu ronde belum pernah dialami Fury sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantaran dua kali jatuh tersebut, ketiga juri juga memberikan nilai 7 kepada Fury di ronde keempat dan nilai 10 untuk Wilder.
4. Pertahankan Gelar WBC
Fury untuk kali pertama mempertahankan gelar juara tinju WBC, setelah merebutnya dari Wilder pada Februari 2020.
Perburuan Fury mengincar sabuk WBC sudah dimulai sejak pertemuan pertama dengan Wilder yang berakhir dengan hasil imbang.
Dalam sejarah karier Fury, ini merupakan kali ketiga pria 33 tahun itu mempertahankan gelar. Yang pertama pada saat mempertahankan titel juara kelas berat Commonwealth pada 2011.
Sedangkan yang kedua ketika mempertahankan sabuk juara WBO International pada 2015.
5. Fury Unggul Total Pukulan
Merujuk pada data statistik yang diunggah, Fury unggul dalam jumlah sekaligus persentase pukulan atas Wilder.
Dalam duel 11 ronde, Fury melepaskan 385 pukulan dengan 150 pukulan masuk atau mencapai 39 persen. Sementara Wilder hanya 20,3 persen dari 355 percobaan dan haya 72 yang berhasil.
Untuk kategori pukulan jab, Fury tercatat melepas 117 dan berhasil menyarangkan 36 di antaranya. Persentase Fury yang mencapai 30,8 persen jauh lebih tinggi ketimbang Wilder yang hanya 8,8 persen hasil dari 102 pukulan dan hanya sembilan yang masuk.
Begitu pula dalam catatan power punch. Dari 268 pukulan yang diupayakan Fury, 114 di antaranya masuk sasaran atau mencapai 42,5 persen. Sedangkan Wilder hanya 24,9 persen.
(nva/jal)