ANALISIS

Indonesia di Thomas Cup: Menang yang Belum Bikin Tenang

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Selasa, 12 Okt 2021 07:28 WIB
Anthony Ginting harus bisa kembali menampilkan permainan terbaik di laga lawan Taiwan. ( REUTERS/LEONHARD FOEGER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia berhasil mengalahkan Thailand dengan dramatis, 3-2 dalam laga kedua Thomas Cup. Kemenangan layak disambut dengan tepuk tangan meski harus disadari hasil tersebut belum membuat tenang.

Indonesia dua kali tertinggal dari Thailand sebelum akhirnya bisa menang dengan skor 3-2. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Shesar Hiren Rhustavito berhasil jadi penyumbang poin untuk Indonesia.

Dua kemenangan dari dua partai awal Thomas Cup memang menyenangkan. Namun hasil tersebut belumlah membuat Indonesia menggenggam tiket perempat final di tangan.

Lantaran Thailand sukses mengalahkan Taiwan di partai pertama, dua tiket dari Grup A masih harus ditentukan di laga terakhir.

Pada laga terakhir, Indonesia bakal berduel lawan Taiwan sedangkan Thailand bertemu Aljazair yang punya kualitas di bawah tiga tim lain di Grup A.

Situasi tersebut membuat Indonesia belum bisa sepenuhnya lega. Impian jadi juara grup masih terjaga, tetapi bayangan buruk tersingkir di penyisihan juga masih mengintai di depan.

Indonesia dipastikan akan jadi juara grup bila menang lawan Taiwan. Namun Indonesia juga bisa tersingkir andai kalah 0-5 atau 1-4 dari lawan, bila mengambil asumsi Thailand bakal menang telak 5-0 atas Aljazair.

Dalam kondisi kalah 2-3, penentuan negara yang lolos akan menghitung selisih gim dan mungkin selisih poin dari tiga negara yang terlibat yaitu Indonesia, Taiwan, dan Thailand.

Skuad Merah-Putih tidak akan perlu memikirkan segala macam tentang selisih gim tersebut andai mereka menang lawan Taiwan. Kemenangan juga menggaransi status juara grup sehingga punya peluang mendapat drawing lebih baik di perempat final.

s Jonathan Christie plays against Aram Mahmoud of the Refugee Olympic Team during their men's singles badminton match at the 2020 Summer Olympics, Saturday, July 24, 2021, in Tokyo, Japan. (AP Photo/Dita Alangkara)" title="Jonathan Christie" />Penampilan Jonatan Christie tengah menurun. ( AP/Dita Alangkara)

Untuk bisa memenangkan duel lawan Taiwan, Indonesia diadang oleh dua andalan Taiwan. Dua ujung tombak Taiwan adalah Chou Tien Chen yang jadi tunggal pertama dan juara Olimpiade Lee Yang/Wang Chi Lin yang jadi ganda pertama.

Dua laga ini bakal krusial bagi Indonesia terkait kepastian tiket perempat final di tangan.

Anthony Ginting yang berperan jadi tunggal pertama sedang dalam performa yang menurun. Sejak dari Piala Sudirman, Ginting sudah menelan kekalahan dari Anders Antonsen, Lee Zii Jia, dan terakhir Kantaphon Wangcharoen.

Sedangkan Jonatan Christie sebagai tunggal kedua juga berada dalam kondisi yang sama. Jonatan kalah dari Kunlavut Vitidsarn setelah pekan lalu tumbang di hadapan Brian Yang.

Situasi dua andalan di tunggal putra ini yang mutlak harus dibenahi sebelum duel lawan Taiwan. Berkaca pada kondisi yang ada, Ginting akan tetap ditempatkan sebagai tunggal pertama dan Jonatan hadir di posisi tunggal kedua.

Hampir mustahil Jonatan dimajukan sebagai tunggal pertama karena kondisinya juga tengah genting seperti Ginting. Memajukan Jonatan sebagai tunggal pertama juga berarti Ginting harus absen di laga nanti, sesuatu yang sulit dilakukan oleh Indonesia.

Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>

Tunggal Berbenah, Ganda Siapkan Perlawanan


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :