KONI DIY Bantah Atlet PON Papua Kabur Saat Isolasi Covid

CNN Indonesia
Selasa, 12 Okt 2021 20:45 WIB
KONI DIY buka suara terkait kabar atlet PON Papua 2021 asal DIY berstatus terkonfirmasi Covid-19 kembali ke daerah asal sebelum menuntaskan masa karantina.
Ilustrasi cabang sepatu roda di PON Papua 2021. (ANTARA FOTO/FAUZAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua KONI DIY Djoko Pekik Irianto buka suara terkait pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menyebut ada atlet PON Papua 2021 asal DIY berstatus terkonfirmasi Covid-19 yang kembali ke daerah asal sebelum menuntaskan masa karantina.

Djoko menjelaskan beberapa hari lalu ada sejumlah kontingen DIY dari berbagai cabang yang kembali ke daerah asal mereka karena telah selesai bertanding di PON Papua.

Di antara atlet dan ofisial yang pulang tersebut, termasuk salah satu di antaranya pelatih cabang sepatu roda yang belakangan diketahui terpapar Covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehari sebelum pulang dia PCR, tapi sampai dia harus check-in untuk pesawat hasilnya belum keluar. Maka dia ambil jalan pintas, tes antigen di Bandara Sentani dan hasilnya negatif," kata Djoko ketika dihubungi, Selasa (12/10).

Djoko menegaskan para atlet dan pelatih cabang sepatu roda DIY kembali sebelum terbit Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 17 Tahun 2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri di Masa Pandemi Covid-19.

Surat edaran itu mengatur mekanisme kepulangan para atlet, pelatih dan ofisial PON Papua ke daerah masing-masing. Termasuk ketentuan menjalani masa isolasi 5 hari bagi mereka yang terkonfirmasi Covid-19.

Banner Live Streaming MotoGP 2021

"Jadwal [para atlet yang pulang] memang sudah selesai. Karena itu tanggungan dari panitia H+2 pertandingan selesai sudah enggak punya hak menempati itu (mess atlet). Itu reguler, sesuai dengan jadwal kita," ucap Djoko.

Sementara berbekal hasil negatif antigen tadi, sang pelatih sepatu roda berhasil mendarat di Jakarta. Namun ketika hendak melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta, pelatih tersebut ragu lantaran hasil tes PCR tempo hari masih belum dirilis. Padahal hasil tes PCR tersebut menjadi syarat perjalanan berikut untuk pulang ke kampung halaman.

"Akhirnya dia naik kereta, di tengah perjalanan hasil PCR di aplikasi PeduliLindungi baru muncul. Hasilnya positif Covid-19," ungkap Djoko.

Sesampainya di Yogyakarta, pelatih ini langsung melaporkan kondisinya ke puskesmas di lingkungan ia tinggal dan disarankan menjalani isolasi.

"Dia langsung cari hotel buat isolasi atas arahan puskesmas. Tanggal 9 Oktober dia PCR lagi hasilnya sudah negatif," ucap Djoko.

Oleh pihak puskesmas, pelatih itu masih disarankan untuk menghabiskan masa karantina demi memastikan keamanannya.

"Jadi kejadiannya bukan melarikan diri dari tempat isolasi," tutur Djoko menegaskan.

Lebih jauh Djoko menjelaskan selain pelatih sepatu roda yang enggan ia sebutkan namanya, ada dua atlet balap motor asal DIY yang juga terpapar Covid-19. Keduanya sempat menjalani masa isolasi di Merauke dan sudah diperbolehkan pulang sejalan dengan keluarnya hasil negatif tes antigen masing-masing.

"Atlet yang lain setelah ada surat edaran, sepulang kita di Jogja langsung PCR dan deteksi malaria juga. Kalau kasus-kasus yang lain Insya Allah enggak ada. Tapi masih banyak atlet masih ada yang di Papua yang bertanding, Insya Allah mereka masih aman," ucap Djoko.

Sebelumnya Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut pihaknya mencatat ada tujuh atlet terinfeksi Covid-19 di PON Papua yang kembali ke tempat asal saat masa isolasi belum usai.

Rinciannya seorang atlet diketahui kembali ke Tarakan, Kalimantan Utara. Kemudian dua orang atlet kembali ke Jambi, tiga atlet ke Sidoarjo, Jawa Timur dan seorang atlet kembali ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

[Gambas:Video CNN]

(kum/har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER