Dengan jenis shuttlecock yang lambat di Thomas dan Uber Cup 2020, Rionny menyebut ada celah yang bisa dimaksimalkan untuk menembus kekuatan dan kecepatan Lee Yang/Wang Chi Lin.
"Dengan bola yang lambat, tidak mungkin lawan akan terus mengandalkan kekuatan dan kecepatan. Karena itu strategi permainan pasangan ganda yang akan kita mainkan harus bisa meredam dan mengajak main lambat. Serangan-serangan Lee/Wang tentu tidak akan secepat seperti di Olimpiade Tokyo silam," sebut Rionny.
Tak hanya itu, Rionny juga menegaskan untuk mengalahkan Taiwan para pemain yang dipercaya untuk tampil juga harus memiliki semangat juang yang tinggi. Begitu juga dengan kesiapan mental di pertandingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus fight, semangat, ulet, sabar dan siap capek. Kapan bertahan dan kapan menyerang balik harus tepat momentumnya. Yang tidak kalah penting siap adu mental," lanjutnya.
Di sisi lain, Kepala Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi memastikan sektor ganda putra siap untuk berjuang maksimal menyumbangkan poin. Namun, bukan bermaksud pesimistis, tapi ia menyebut lawan yang akan dihadapi adalah pasangan yang mencetak hattrick di tiga turnamen di Thailand di awal tahun dan meraih emas Olimpiade Tokyo.
Sementara kondisi penampilan pasangan nomor satu dunia milik Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo sejauh ini belum kembali ke pola permainan terbaik. Terlebih, dilansir rilis resmi PBSI pada Selasa (12/10), kondisi Kevin juga belum segar.
"Tidak mudah. Tetapi kami di ganda putra akan berjuang keras lebih dulu. Siapa yang akan ditampilkan juga menunggu setelah latihan. Saya akan lihat bagaimana kesiapan mereka. Setelah latihan, kami baru akan berdiskusi dengan pemain untuk menyusun siapa yang turun tanding lawan Chinese Taipei," ungkap Herry IP.
(nva/jal)