Jakarta, CNN Indonesia --
Papua dan Aceh akan bertemu dalam final cabang olahraga sepak bola di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020. Berikut tujuh fakta unik jelang partai final Papua vs Aceh.
Papua tampil sempurna dalam PON kali ini. Tim tuan rumah yang dilatih Eduard Ivakdalam tercatat selalu menang dari fase grup, 6 besar, dan semifinal.
Dalam partai terakhir, menghadapi Kalimantan Timur di semifinal, Papua menunjukkan kualitas dengan mengemas kemenangan 5-1.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara perjalanan Aceh ke final tak semulus Papua. Anak asuh Fakhri Husaini sempat merasakan kekalahan, bahkan nyaris gagal lolos pada fase grup.
Tak seperti Papua yang mengumbar gol, Aceh hanya menang tipis 2-1 atas Jawa Timur di partai semifinal yang berlangsung Selasa (12/10).
Berikut tujuh fakta unik jelang pertandingan Papua vs Aceh dalam laga final PON 2020 yang akan berlangsung di Stadion Mandala, Jayapura, Kamis (14/10):
1. Papua vs Aceh Pernah Bertemu di Final PON
Ini bukan kali pertama Papua dan Aceh bertemu di partai puncak pesta olahraga nasional. Dua kesebelasan pernah bertanding dalam final PON 1993.
Dalam partai final yang berlangsung siang hari di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Papua yang saat itu masih bernama Irian Jaya menang 6-3.
2. Papua Kalahkan Aceh di 6 Besar
Papua sudah bertemu Aceh pada babak 6 besar yang berlangsung 6 Oktober. Gol tunggal Samuel Gideon Balinsa menjadi pembeda dalam laga tersebut.
Dalam babak 6 besar, Papua kemudian menang 2-0 atas Sumatera Utara pada partai kedua dan kemudian menjadi juara Grup D. Sementara Aceh menang 2-1 atas Sumut dan keluar sebagai runner up Grup D.
Menjelang pertandingan final, pelatih Papua Eduard Ivakdalam menyebut Aceh banyak bertahan pada pertemuan di babak 6 besar dan berharap tim lawan bisa bermain terbuka pada laga puncak.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>
3. Papua Tim Tersubur
Ricky Ricardo Cawor dan kawan-kawan merupakan tim paling produktif dalam PON 2020. Sejak babak grup hingga semifinal, Papua sudah mencetak 20 gol dan kebobolan tiga gol.
Dua kesebelasan yang paling banyak dibobol Papua adalah Jawa Barat dan Kalimantan Timur. Jabar kalah 1-5 di fase grup, dan Kaltim kalah 1-5 di semifinal.
Sedangkan Aceh tercatat mengemas delapan gol dan kebobolan tujuh kali selama PON 2020 berlangsung. Namun jumlah pertandingan Aceh lebih sedikit ketimbang Papua menyusul pengunduran diri Bengkulu yang seharusnya tampil di fase grup.
4. Pelatih Pernah Bahu Membahu Bela Timnas Indonesia
Eduard Ivakdalam dan Fakhri Husaini adalah pelatih yang memiliki pengalaman di kancah sepak bola nasional. Tak hanya di level klub, kedua mantan gelandang tersebut pernah sama-sama membela Timnas Indonesia.
Eduard dan Fakhri mengisi posisi gelandang di Timnas Indonesia yang tampil dalam SEA Games 1997. Setelah itu Fakhri tak lagi memperkuat skuad Garuda, sementara karier Eduard di tim Merah Putih masih berlangsung hingga awal 2000-an.
5. Papua Incar Gelar Ketiga, Aceh Intai Mahkota Pertama
Dalam sejarah penyelenggaraan PON, Papua sudah dua kali tampil sebagai juara cabang olahraga sepak bola. Selain mengalahkan Aceh pada 1993, Papua juga menjadi juara PON pada 2004. Saat itu Papua dan Jawa Timur dinobatkan sebagai juara bersama.
Sementara Aceh sama sekali belum pernah menjadi juara dalam cabor sepak bola di PON.
6. Pesta Tuan Rumah di Sepak Bola
Jika bisa meraih kemenangan atas Aceh di laga final, maka Papua akan menjadi tuan rumah kelima yang bisa menjadi juara di cabang olahraga sepak bola.
Sebelumnya ada lima tim yang bisa meraih gelar juara sepak bola saat menjadi tuan rumah, yakni Sumatera Utara pada PON 1953, Jakarta pada PON 1973 dan 1977, Jawa Timur pada PON 2000, dan Jawa Barat pada PON 2016.
7. Sumatera Utara Belum Tertandingi
Sumatera Utara masih tercatat sebagai kesebelasan yang paling sering menjadi juara di cabang olahraga sepak bola pada penyelenggaraan PON. Tercatat lima kali Sumut jadi juara, yakni pada 1953, 1957, 1969, 1985, dan 1989.
Langkah Sumut di PON 2020 terhenti di babak 6 besar lantaran kalah bersaing dengan dua finalis, Papua dan Aceh.
Sementara Jawa Timur merupakan kolektor gelar kedua terbanyak di ajang sepak bola PON dengan empat gelar.
[Gambas:Video CNN]