Shin tentu paham bagaimana meladeni Australia dengan koordinasi dan kerja sama yang rapi. Pemusatan latihan di Tajikistan dalam waktu lebih kurang dua pekan bakal memberi efek dalam penyatuan tim di lapangan.
Bekerja dengan pemain muda bukan hal baru bagi Shin. Lantaran kontrak membesut lebih dari satu kelompok umur, Shin pun sudah berkenalan lebih dulu dengan para pemain dari Timnas Indonesia U-19 dalam sebuah pelatnas yang cukup lama di Eropa.
Sempat pula memimpin latihan tim senior, Shin kemudian memilih mematangkan pemain muda dalam laga sisa kualifikasi Piala Dunia 2022 yang berakhir tanpa kemenangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan pemain dan pelatih timnas Korea Selatan itu kemudian kembali mempercayakan nama-nama belia dalam laga playoff kualifikasi Piala Dunia 2022. Setidaknya ada belasan pemain dari 29 nama yang dipanggil dalam laga melawan Taiwan berusia di bawah 23.
Pengalaman Shin memoles bakat-bakat muda seharusnya bisa memberi dampak pada performa pemain-pemain yang mengikuti pelatnas jelang duel melawan Australia di Tajikistan.
Keinginan Shin melungsurkan ilmu bermain ala Korea Selatan dengan etos kerja tinggi sudah dibuktikan di level U-19 dan senior. Saat ini giliran skuad U-23 yang mendapat gemblengan Shin jelang menghadapi duel resmi pertama.
![]() |
Tanpa Egy dan Saddil yang dikenal memiliki kecepatan di sisi sayap, Indonesia masih memiliki pemain bergaya mirip karena karakter tersebut merupakan ciri khas permainan Indonesia.
Dengan demikian permainan tim kelak tak akan berubah drastis tanpa dua pemain yang kerap menjadi andalan tersebut. Shin yang sudah lebih mengenal sepak bola Indonesia akan memperkaya opsi di atas lapangan, seperti yang ditunjukkan ketika membesut Timnas Indonesia U-19 di Kroasia dan Timnas Indonesia senior di kualifikasi Piala Dunia dan playoff Piala Asia.
Permainan dengan umpan yang mengalir cepat dengan variasi terobosan memanfaatkan sisi sayap kemungkinan akan kembali diterapkan Shin saat Timnas Indonesia U-23 bertemu Australia.
Pelatnas dua pekan bisa menjadi sarana ampuh guna meredam Australia yang dua tahun lalu menempati peringkat ketiga di Piala Asia U-23.
Tak mustahil pula generasi Timnas Indonesia U-23 saat ini menembus putaran final Piala Asia untuk kali pertama.
Dengan kekuatan yang ada, Indonesia punya potensi melangkah. Jika gagal, tentu ada harapan bisa melaju di lain kesempatan.
Namun belum tentu pada masa yang akan datang skuad Indonesia punya deretan pemain yang terbilang mumpuni karena beberapa pemain sudah di ambang batas akhir U-23.
Terlebih jika bisa memecah jalan menuju ke putaran final saat ini, maka bisa menjadi modal optimisme bagi generasi selanjutnya di masa depan.
(jal)