ANALISIS

Xavi dan Risiko Rusak Status Legenda di Barcelona

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Kamis, 28 Okt 2021 18:15 WIB
Bila menerima tawaran sebagai pelatih Barcelona, Xavi Hernandez berisiko merusak reputasinya sebagai legenda Blaugrana.
Nama Xavi Hernandez harum sebagai legenda Barcelona. ( AFP/CHRISTOPHE SIMON)

Sebagai pemain, Ronald Koeman adalah pahlawan Barcelona. Gelar perdana Liga Champions milik Blaugrana juga tak lepas dari jasa Koeman.

Gol tunggal Koeman membuat Barcelona mengalahkan Sampdoria di final Liga Champions 1992. Nama Koeman harum sebagai legenda.

Namun nama itu kemudian tercemar ketika Koeman datang sebagai pelatih Barcelona. Pertikaiannya dengan Luis Suarez hingga membuat Suarez hengkang jadi awal kecaman penggemar Barcelona pada Koeman dimulai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koeman mulai sempat mendapat kepercayaan ketika Barcelona menunjukkan performa meningkat di paruh kedua musim lalu plus meraih gelar juara Copa del Rey.

Namun kegagalan meraih gelar juara La Liga plus performa buruk di awal musim ini menenggelamkan nama Koeman.

Situasi yang nyaris serupa dialami oleh Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United. Pensiun sebagai pahlawan Man Utd dengan gol kemenangan di Liga Champions, Solskjaer kini justru lebih banyak dikecam oleh pendukung Man Utd karena tak juga mendatangkan gelar.

Bayangan nasib buruk Koeman dan Solskjaer bakal menghantui Xavi andai ia menerima tugas sebagai pelatih Barcelona. Reputasinya sebagai pemain legendaris bisa terkikis bila penampilannya sebagai pelatih tidak berbuah manis.

Real Madrid's head coach Zinedine Zidane, left, shakes hands with Manchester City's head coach Pep Guardiola the Champions League, round of 16, second leg soccer match between Manchester City and Real Madrid at the Etihad Stadium in Manchester, England, Friday, Aug. 7, 2020. (Peter Powell/Pool Photo via AP)Guardiola dan Zidane awalnya juga diragukan menjadi pelatih Barcelona dan Real Madrid. (AP/Peter Powell)

Memang tidak semua legenda bernasib merana ketika alih profesi sebagai pelatih. Zinedine Zidane di Real Madrid dan Pep Guardiola di Barcelona adalah contoh sempurna.

Zidane dan Guardiola juga sama-sama diragukan ketika dipercaya menjabat sebagai pelatih utama. Mereka dianggap terlalu muda dan dinilai hanya bermodalkan nama besar sekaligus status legenda.

Nyatanya Guardiola dan Zidane bisa membuktikan bahwa mereka memang punya kejeniusan sebagai pelatih. Guardiola dan Zidane kini bahkan masuk dalam deretan pelatih terbaik di dunia.

Namun yang mesti diingat oleh Xavi, Barcelona yang bakal dia pegang berbeda jauh dengan Barcelona yang ada di hadapan Guardiola dan Real Madrid yang ada di hadapan Zidane dahulu kala.

Tugas Xavi bakal lebih berat lantaran skuad Barcelona saat ini berisi sejumlah pemain muda yang butuh banyak jam terbang dan sejumlah pemain yang seharusnya masuk dalam daftar dibuang.

Membangun Barcelona saat ini adalah proyek jangka panjang, bukan proyek singkat yang hasilnya bisa dipetik semusim ke depan. Terlebih, Barcelona terkendala krisis finansial dan sedang kesulitan keuangan.

Xavi berisiko mencoreng status legenda yang ada pada dirinya, namun bila ia berhasil mengangkat kembali Barcelona yang sedang hancur saat ini, itu adalah jalan pintas masuk dalam jajaran pelatih terbaik dunia.



(nva)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER