Eddie Howe, yang menjadi pelatih baru Newcastle United setelah pemecatan Steve Bruce, punya rekam jejak mempromosikan tim asuhan ke level lebih baik.
Setelah gagal mendatangkan beberapa nama top sebagai pelatih, seperti Roberto Martinez, Rafa Benitez, dan terakhir Unai Emery, Newcastle kemudian menunjuk Howe yang bisa dibilang menjadi penanda awal kekuasaan Arab Saudi sebagai pemilik saham terbesar di kubu The Magpies.
Pelatih berusia 43 itu tak punya rekam jejak mentereng dengan gelar Liga Inggris, apalagi Liga Champions. Namun ada catatan keberhasilan yang tak sedikit dalam masa lalu Howe.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyinggung Howe, tak bisa dilepaskan dari klub Bournemouth. Howe adalah sosok yang pernah menjadi bagian dari akademi klub berjuluk The Cherries tersebut.
Howe juga pernah menjadi pemain Bournemouth sejak musim 1995/1996 hingga 2001/2002. Sempat pindah ke Portsmouth dan Swindon Town, Howe kembali ke Bournemouth pada musim 2004/2005 hingga gantung sepatu di akhir musim 2006/2007 karena cedera yang tak bisa sembuh.
Tak ada yang begitu istimewa ketika Howe menjadi pemain, mungkin salah satunya adalah tampil membela timnas Inggris U-21.
![]() |
Beranjak menjadi pelatih, Howe pun masih bersama Bournemouth. Howe sudah menjadi staf pelatih di Bournemouth sejak 2006. Tugasnya berakhir pada 2008 ketika pelatih Kevin Bond dipecat.
Pada 2009 Howe kembali tampil sebagai staf pelatih Bournemouth. Pemecatan pelatih Jimmy Quin membuatnya jadi pelatih sementara. Meski kalah saat menjadi caretaker, Howe ditunjuk menjadi pelatih utama.
Pilihan Bournemouth tak salah, karena Howe kemudian mengantarkan skuad dengan kostum yang terinspirasi dari AC Milan itu ke League One atau kompetisi level ketiga di piramida sistem sepak bola Inggris pada 2010.
Sempat menjadi pelatih Burnley yang berkompetisi di divisi Championship, atau divisi kedua Liga Inggris di bawah Premier League, Howe kembali ke Bournemouth pada 2012.
Pada akhir musim 2012/2013 Howe membawa Bournemouth lolos ke divisi Championship. Kesuksesan terus berlanjut ketika Howe memastikan Bournemouth tampil di Premier League musim 2015/2016.
Lima musim menangani Bournemouth di Premier League, Howe memiliki rapor 190 pertandingan dengan 56 kali menang, 43 kali imbang, dan 91 kalah. Dari laga tersebut, anak asuh Howe mencetak 241 gol dan kebobolan 330 kali.
Kendati menempati posisi sebagai pemain bertahan ketika masih aktif bermain, Howe condong memilih pendekatan menyerang saat melatih.
Catatan kebobolan Howe saat melatih Bournemouth di Liga Inggris harus dibenahi guna mengangkat posisi Newcastle yang kini berada di zona degradasi.
(nva/jun)