Ketiga, Rinaldi mendapat ujian yang lebih berat yakni mengalami kecelakaan pada race WSBK Mandalika. Saat itu balapan di Sirkuit Mandalika diguyur hujan deras.
Karena mengeluhkan sakit di lehernya, juara Superstock 1000 2017 itu akhirnya harus ditandu dan dibawa ke rumah sakit di Lombok dengan helikopter.
Untungnya, Rinaldi tidak mengalami patah tulang belakang. Namun, Rinaldi mengalami peregangan otot dan ligamen yang menyakitkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melakukan yang terbaik agar bisa finis di peringkat keempat di klasemen pembalap WSBK musim ini. Start dari baris kelima memang tidak mudah, tapi saya sabar dan terus maju lap demi lap," ucap Rinaldi di ranjang rumah sakit dikutip dari Speedweek.
"Di bagian terakhir balapan, setelah melakukan comeback yang bagus saya ingin membuat jarak tapi terjatuh. Namun, saya ingin berterima kasih kepada tim saya atas kerja keras selama ini. Kami telah mendapatkan banyak pengalaman dan itu pasti akan berguna untuk 2022."
Rinaldi adalah salah satu pembalap top di ajang World Superbike (WSBK).
Pembalap yang pernah menjajal Moto3 pada 2013 dan 2014 itu meramaikan persaingan papan atas yang dihuni pembalap-pembalap kawakan seperti Toprak Razgatlioglu, juara bertahan Jonathan Rea, dan rekan satu timnya, Scott Redding.
Dengan motor Ducati Panigale V4R, Rinaldi tiga kali berada di podium tertinggi. Rinaldi menjadi juara Race 1 dan Superpole atau balapan pendek di WSBK Italia, serta finis terdepan di Race 2 WSBK Spanyol.
Selain tiga kali berstatus sebagai juara, Rinaldi juga pernah dua kali menempati posisi runner up dan dua kali menghuni peringkat ketiga dalam musim balap WSBK 2021. Kini, Rinaldi harus puas finis di posisi kelima klasemen akhir WSBK 2021.