Kebiasaan buruk bintang Thailand Theerathon Bunmathan dibongkar media Vietnam setelah membawa Gajah Perang juara Piala AFF 2021 (2020) di Singapura.
Thailand juara Piala AFF tahun ini usai bermain imbang 2-2 dengan Timnas Indonesia pada final leg kedua di Stadion Nasional, Singapura, Sabtu (1/1).
Hasil imbang tersebut cukup guna mengantarkan tim asuhan Alexandre 'Mano' Polking sebagai juara setelah menang agregat 6-2 atas Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bunmathan sendiri menjadi starter dalam final leg kedua itu setelah absen pada leg pertama karena akumulasi kartu kuning.
Alih-alih jadi salah satu pemain yang bersinar, Bunmathan menjadi pemain yang membuat Indonesia bisa membobol gawang Siwarak Tedsungnoen pada menit ke-80 melalui Egy Maulana Vikri.
Tidak hanya itu, media Vietnam Laodong mengungkap perilaku buruk Bunmathan dalam final kedua Piala AFF tersebut. Permainan buruk yang dimaksud adalah tekel keras Bunmathan kepada Egy Maulana Vikri pada menit ke-90+3.
![]() |
Permainan kasar kepada Egy Maulana itu menambah deretan cara kotor Bunmathan di Piala AFF setelah mengasari Quang Hai dan Xuan Manh menggunakan sikut di semifinal leg pertama.
Laporan itu meyebutkan, seandainya VAR digunakan di Piala AFF 2021, kelakukan Bunmathan kepada Quang Hai, Xuan Manh dan Egy Maulana bisa berujung kartu merah, yang dapat membuat Thailand dalam masalah.
Kualitas individu Bunmathan sebagai pemain belakang tidak terbantahkan. Dengan kemampuan yang dimilikinya, pemain 31 tahun itu pernah mecicipi Liga Jepang bersama Yokohama F Marinos sebelum kembali ke Liga Thailand dengan Buriram United.
Akan tetapi, kebiasaan buruk Bunmathan yang 'memainkan peran jahat', salah satunya meletakkan tangan di wajah lawan perlu jadi sorotan.
Media Thailand sendiri mengkritik permainan keras Theerathon Bunmatha yang memengaruhi hasil tim. Kebiasaan buruk Bunmathan itu dikawatirkan bisa berakibat yang lebih buruk bagi Gajah Perang.
Menurut statistik, sejak 2013 hingga saat ini, Theerathon Bunmathan sudah mengoleksi enam kartu merah dan banyak kartu kuning di level klub.
Selain karena tekel keras, kartu-kartu itu didapat Bunmathan karena 'permainan tangan' kepada lawan yang jadi salah satu kebiasaan buruk pemain kelahiran Nonthaburi tersebut di lapangan.