Memasuki tahun kedua bersama PSSI, Shin beralih ke Garuda Muda alias Indonesia U-23. Dalam pemusatan latihan pada Maret 2021, dua laga uji coba digelar yaitu melawan Tira Persikabo dan Bali United.
Selepas pemusatan itu, hubungan Shin Tae Yong dengan PSSI makin runyam. Mantan pelatih Seongnam Ilhwa Chunma itu pulang ke Korea Selatan dengan ambulans udara yang biayanya tak ditanggung PSSI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini membuat Shin cukup lama tak kembali ke Indonesia. Ia baru balik ke Jakarta untuk persiapan tiga pertandingan fase kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Qatar.
Hasilnya mengecewakan. Timnas Indonesia hanya imbang melawan Thailand, dan dua laga lainnya jadi bulan-bulanan. Ini membuat anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Haruna Soemitro mengultimatum.
Shin Tae Yong diancam pemecatan jika gagal dalam laga play off Kualifikasi Piala Asia 2023 melawan Taiwan. Tanda-tanda Shin Tae Yong akan didepak PSSI pun mengental karena ia banyak memanggil pemain muda.
Namun ternyata racikan Shin Tae Yong berubah 180 derajat. Permainan Evan Dimas dan kawan-kawan apik secara organisasi dan mencerminkan karakter main yang disukai suporter.
Puncaknya Shin membawa Timnas Indonesia menjadi runner up Piala AFF 2020 (2021). Dengan skuad muda dikombinasi pemain senior, tim Merah Putih yang diremehkan membuat kejutan.
Malahan suporter makin mencintai Shin Tae Yong. Dukungan moral lewat media sosial digaungkan agar Shin dipertahankan dan pengikut media sosial Instagramnya meningkat tajam.
Petinggi PSSI, dalam hal ini Iriawan, yang awalnya sempat bertikai dengan Shin, mulai memberikan pujian. Iriawan menjamin kontraknya Shin yang masih tersisa dua tahun lagi tak akan diganggu gugat.
"Shin Tae-yong bukan pesulap, dia pelatih. Jadi tidak mungkin secara instan melakukannya, apalagi kompetisi sempat tidak berjalan," kata Iriawan dalam rilis PSSI pada 30 Desember 2021.