Kasus Informasi Palsu, Djokovic Terancam Penjara di Australia

CNN Indonesia
Rabu, 12 Jan 2022 01:40 WIB
Novak Djokovic berhadapan dengan masalah baru di Australia yaitu kasus dugaan informasi palsu dan kini terancam penjara.
Novak Djokovic kini dimintai keterangan soal tuduhan pemberian informasi palsu. (AP/John Minchillo)
Jakarta, CNN Indonesia --

Novak Djokovic berhadapan dengan masalah baru terkait kehadirannya untuk mengikuti Australia Open. Kali ini perihal informasi kedatangan yang bisa membuatnya berhadapan dengan hukuman penjara.

Dalam lembar pernyataan informasi kedatangan, Djokovic menyatakan bahwa ia tak berpergian dalam 14 hari terakhir sebelum datang ke Australia. Namun dikutip dari New York Post, sejumlah video dan foto menunjukkan bahwa ia sempat berada di Spanyol dan Serbia dalam kurun waktu dua pekan jelang datang ke Australia.

Djokovic yang selama ini tinggal di Monte Carlo, Monako bakal menghadapi masalah baru terkait hal ini. Masalah Djokovic kali ini bahkan bisa lebih serius dibandingkan soal perizinan main di Australia Open.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bila Djokovic terbukti bersalah atas pemalsuan informasi kedatangan, dikutip dari Express, dia akan menghadapi ancaman penjara maksimal 12 bulan.

Dalam banyak foto yang beredar di dunia maya, Djokovic terlihat berada di Serbia bersama Peter Djordjic yang merupakan atlet bola tangan pada saat Natal. Kemudian Djokovic terlihat berada di Spanyol untuk bermain sepak bola bersama saudaranya pada 4 Januari, alias satu hari sebelum terbang ke Melbourne.

Sebelumnya, Djokovic sempat mendapatkan pengecualian dari sisi medis terkait vaksinasi untuk masuk ke Australia. Namun setibanya di bandara, Djokovic ditahan lantaran dianggap tidak mampu menunjukkan bukti dan memenuhi syarat yang diperlukan. Visa masuk Djokovic pun kemudian dicabut.

Djokovic lalu mengajukan banding dan berhasil memenangkan banding di pengadilan. Pencabutan visa masuk Djokovic dibatalkan sehingga ia bisa berlatih dan bersiap untuk tampil di Australia Open sampai akhirnya kasus ini mencuat.

Selepas Djokovic menang banding, pihak Pemerintah Australia sendiri menyatakan masih menimbang langkah selanjutnya terkait kehadiran Djokovic di Australia.

Banner Testimoni

Djokovic bersama Roger Federer dan Rafael Nadal adalah pemegang rekor grand slam dengan torehan 20 gelar. Djokovic punya kesempatan untuk berdiri sendirian memegang rekor tersebut bila memenangkan Australia Open.

Australia Open termasuk turnamen favorit Djokovic lantaran ia mampu meraih sembilan gelar di Melbourne.

[Gambas:Video CNN]



(ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER