Respons Pelatih Timnas Putri Didesak WO di Piala Asia Wanita
Pelatih Timnas Indonesia Putri Rudy Eka Priyambada merespons anjuran netizen yang meminta Garuda Pertiwi kalah walk over (WO) di Piala Asia Wanita 2022.
Permintaan mundur dari pertandingan sehingga hanya kalah dengan skor 0-3 dianggap sebagai jalan keluar dari pembantaian. Ini karena Timnas Putri dibantai 0-18 oleh Australia di laga perdana.
Pertandingan Timnas Putri selanjutnya adalah melawan Thailand (24/1) dan Filipina (27/1). Meski sama-sama dari Asia Tenggara, dua tim ini dianggap punya kualitas dan pengalaman lebih baik dari Indonesia.
"Mungkin ada teman-teman yang bilang, mungkin kalah saja 3-0 dengan WO, itu tidak menjadikan apa-apa. Kita tidak tahu jika tidak mencoba kualitas kita," kata Rudy dalam rekaman sebelum laga.
"Saat kita mencoba dengan level yang tinggi, level dunia, level Asia, saya pikir ini membangunkan semua, membangunkan insan-insan sepak bola, membangunkan pemain-pemain itu sendiri," ucapnya menambahkan.
Kekalahan telak 0-18 dari Australia juga dianggap sebagai tamparan untuk semua pihak, tidak hanya pemain, pelatih, dan PSSI. Semua pihak jadi sadar bahwa sepak bola putri perlu mendapat perhatian.
Para pemain pun jadi mendapat pelajaran berharga. Pemain bisa melihat langsung bagaimana kekuatan otot yang ideal pesepakbola putri, gaya hidupnya, juga bintang dunia bermain.
"Akhirnya mereka melihat, bagaimana Sam Kerr bermain, bagaimana otot-otot mereka, bagaimana gaya hidup mereka. Jadinya kita bangun dari mimpi-mimpi kita. Mau tak mau kita harus kerja keras semuanya," katanya.
Rudy pun meminta publik agar tidak mencibir para pemain Timnas Putri. Menurut Rudy cibiran dan cacian publik tak akan membantu pemain keluar dari tekanan. Malahan ini bisa berdampak negatif.
"Jadi mohon doanya, mungkin dari cacian, cibiran itu juga tidak membantu kami sepak bola wanita. Mohon dimengerti. Ini semua proses, proses yang perlu kita semua jalani," ucap Rudy.
(abs/jun)