2. Ronaldo Kwateh
Di saat Timnas Indonesia tertinggal, Ronaldo menjadi pemain pertama yang tampil sebagai pengganti. Pemain 17 tahun ini dipercaya menjadi pengganti Ramai Rumakiek yang tidak tampil dalam performa terbaik.
Aksi-aksi Ronaldo di sisi kiri belum terlalu dominan. Kendati demikian lawan tampak menaruh perhatian setiap Ronaldo menguasai bola. Tak jarang Ronaldo harus mendapat ganjalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bak pemain muda yang masih butuh pengalaman, Ronaldo sempat pula melakukan pengambilan keputusan yang kurang tepat. Ada kalanya pula Ronaldo menarik perhatian ketika mengolongi pemain lawan.
Lihat Juga : |
Satu kontribusi penting Ronaldo adalah ketika mendapat umpan dari Evan Dimas, pemain Madura United itu lantas menaruh bola untuk Ricky Kambuaya yang kemudian berbuah gol untuk Timnas Indonesia.
3. Marselino Ferdinan
Tak ada pemain muda Indonesia yang saat ini mendapat perhatian lebih dari Marselino. Moncer di Persebaya, Marselino kemudian mendapat kepercayaan tampil di Timnas Indonesia.
Tak tanggung-tanggung, Shin memberi kesempatan bagi pemain 17 tahun ini menjadi pengatur serangan menggantikan Evan Dimas pada pertengahan babak kedua.
![]() |
Marselino yang pernah tampil di Timnas Indonesia U-16 dan U-23 bermain cukup percaya diri. Sentuhan-sentuhan Marselino dalam mengalirkan bola menjadi warna baru dalam skuad Merah Putih.
4. Terens Puhiri
Pemain yang pernah viral lantaran kecepatan berlarinya ini baru mendapat kesempatan bermain pada menit-menit akhir.
Potensi Terens belum benar-benar terlihat dalam menyisir sisi sayap. Yang jelas keberadaan Terens membuat persaingan sayap-sayap Garuda menjadi sengit.
5. Achmad Figo
Pemain Arema berusia 20 ini sejatinya adalah seorang bek kanan, namun Achmad mendapat kesempatan bermain agak ke tengah pada menit-menit akhir laga melawan Timor Leste.
Postur Achmad yang menjulang tampak kokoh sebagai pemain bertahan, namun kualitasnya belum begitu teruji sebagai benteng pertahanan.
(nva/har)