Jika mengacu pada kekuatan netizen Indonesia, posisi Egy dan Witan aman di daftar pemain Senica. Tetapi berbicara kemampuan memberi kontribusi di lapangan, dua penggawa Timnas Indonesia itu harus serius meningkatkan kemampuan.
Dalam paruh musim kedua liga Slovakia, FK Senica mengincar posisi lebih baik dari sekadar menempati peringkat keenam seperti yang dipijak saat ini.
Egy dan Witan sebagai pemain memiliki tanggung jawab menyokong posisi klub. Khusus Egy, pemain asal Sumatera Utara itu sudah sempat menyatakan keinginan mengantar FK Senica menempati posisi tiga besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika sastrawan WS Rendra pernah berkata bahwa 'perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata', maka saat ini adalah masa perjuangan bagi Egy juga Witan.
Egy dan Witan sejauh ini tampak sudah menunjukkan keseriusan mewujudkan impian tampil langgeng di sepak bola Eropa. Lagi-lagi yang dinanti adalah pembuktian dari keduanya untuk membawa Senica bersaing.
Egy yang sudah lebih dulu bergabung dengan FK Senica sepertinya sudah melewati masa adaptasi dengan baik. Pelatih Pavel Sustr dan pemain-pemain Senica lain agaknya juga sudah memahami gaya main Egy.
Sudah mendapat kesempatan 15 kali tampil dengan 408 menit bermain, Egy harus pantang puas guna mewujudkan impian bermain ke Spanyol seperti yang pernah ia utarakan.
Bagi Witan, proses adaptasi bisa dituntun Egy. Kendati demikian, mantan pemain PSIM Yogyakarta itu juga harus memberi impresi tak terlupakan bagi Senica agar dapat mendapat tempat.
Jika Witan bisa menunjukkan kemampuan terbaik, maka peluang terbuka baginya melanjutkan karier di Senica atau kembali ke Lechia dan mendapat tempat di tim utama.
![]() |
Ada peluang menyatu dengan baik, namun ada pula kans Egy dan Witan tak memenuhi ekspektasi di atas lapangan. Beragam faktor bisa menjadi penyebab, baik internal dan eksternal si pemain.
Tentu membuncah harapan Egy dan Witan bisa mencapai performa terbaik dan menjaga konsistensi, namun nasib sial siapa yang tahu. Jika kedua pemain itu gagal memenuhi ekspektasi, seperti saat gagal mengantarkan FK Senica menang atas Zlin, keduanya harus bekerja keras lagi di musim yang akan datang. Egy mungkin saja tetap di Senica, sementara Witan kembali ke Lechia.
Sebagai pemain muda, Egy dan Witan amat bijak menyadari bermain di Senica adalah langkah awal menuju impian dan cita-cita lanjutan, seperti Egy yang pernah berujar ingin melangkah ke Spanyol.
Dengan memelihara motivasi dan impian tersebut Egy dan Witan harus tetap berpikir optimistis sehingga kekalahan dalam laga uji tanding beberapa hari lalu tak jadi berujung ancaman pada duet pemain Indonesia tersebut, sebaliknya dapat dijadikan motivasi guna melecut semangat kejayaan di masa depan.
(nva/jal)