Sementara di kubu Lille, menghadapi Chelsea tentu nampak menjadi batu ganjalan besar di Liga Champions.
Dengan predikat juara Grup G Liga Champions 2021/2022 dan Liga Prancis musim 2020/2021, Lille harus bertemu dengan lawan yang lebih berat dibanding babak penyisihan.
Akan tetapi, status juara grup dapat menjadi dorongan motivasi tim yang diarsiteki Jocelyn Gourvennec itu. Catatan kemenangan meyakinkan lawan Sevilla, Red Bull Salzburg, dan Wolfsburg patut menjadi contoh bahwa Les Dogues adalah salah satu tim kuda hitam yang layak diperhitungkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama kali menyentuh babak 16 besar Liga Champions membuat pemain Lille tidak perlu merasakan banyak beban melawan Chelsea. Bertanding tanpa tekanan inilah yang kerap menjadi suntikan kepercayaan diri banyak tim kala berhadapan dengan tim yang lebih diunggulkan.
Di satu sisi, Gouvernnec tetap harus menunjukkan kualitas timnya di mata penonton tribune Stamford Bridge. Ia bisa mengandalkan pemain andalannya seperti Renato Sanches Zeki Celik, dan Burak Yilmaz untuk memberi tekanan di lini pertahanan The Blues.
Gouvernnec bahkan diprediksi bakal menurunkan strategi yang berbeda dengan formasi langganannya di Ligue 1. Ia menjadikan laga menghadapi Chelsea sebagai "laboratorium" percobaannya.
"Anda tidak bisa menyimpulkan apapun soal persiapan kami di laga ini karena kami sudah benar-benar memakai formasi berbeda. Tentu kami sudah memiliki yang kami inginkan jelang pertandingan Selasa malam (waktu setempat), tapi ini akan menjadi pertandingan yang sangat berbeda," katanya dikutip dari laman resmi Ligue 1.
Satu hal yang mungkin bakal diterapkan Gouvernnec adalah memainkan Zeki Celik di pos bek kanan setelah kembali dari masa larangan bertanding. Kemudian, Leo Jardim diprediksi bakal mengganti Ivo Grbic di bawah mistar gawang.
Dengan memanfaatkan terkurasnya stamina pemain Chelsea plus mencari celah di tengah bolongnya beberapa pilar utama, bukan tak mungkin Lille bisa memberi kejutan di London.