Pelatih Shakhtar Donetsk, Roberto De Zerbi menceritakan pengalamannya berada di area konflik antara Rusia dengan Ukraina.
De Zerbi mengaku dilanda kecemasan berkaca pada serangan yang dilakukan oleh Rusia kepada Ukraina pada Kamis (24/2) pagi WIB. Pelatih asal Italia itu mengaku mendengar ledakan demi ledakan.
"Kami bukan pahlawan tetapi kami benar-benar khawatir. Pagi ini kami bangun dan mendengar suara ledakan demi ledakan di sekitar kami," ucapnya kepada Sky Sports.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami baik-baik saja, tetapi situasinya tegang. Kami ingin tahu bagaimana melanjutkannya sekarang," ia melanjutkan.
De Zerbi saat ini tengah menetap di hotel yang berada di wilayah Kiev, ibu kota Ukraina. Mantan pelatih Sassuolo itu tinggal di sana bersama para pemain dan pegawai lain.
Hotel yang ditempati oleh mereka dalam pengawasan pihak keamanan. De Zerbi pun mengatakan keputusan untuk tetap tinggal di sana karena menunggu keputusan dari pengelola liga terkait lanjutan kompetisi Liga Ukraina.
"Saya tidak pindah karena saya di sini untuk bekerja dan saya tidak bisa meninggalkan kejuaraan, dan juga para fan yang terus mengikuti kiprah kami," ucapnya.
Operator Liga Ukraina sendiri pada akhirnya memutuskan untuk menunda lanjutan kompetisi setelah pemerintah Ukraina mengumumkan darurat militer. Saat kompetisi dihentikan, Donetsk masih memimpin klasemen dengan 47 poin dari 18 pertandingan.