Juara dunia tinju kelas berat asal Ukraina, Oleksandr Usyk mengakui bahwa dirinya siap untuk bersikap kejam di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
Di tengah suasana penuh ketidakpastian, Usyk memahami bahwa ia bisa saja dihadapkan pada pilihan untuk bertindak kejam seperti membunuh orang. Menurut Usyk, selain mengantisipasi pasukan Rusia yang datang, ia juga dihadapkan pada kemungkinan kehadiran para penjarah.
"Bila mereka ingin mencabut nyawa saya, atau mencabut nyawa orang-orang terdekat saya, saya tentu akan melakukannya [membunuh mereka]."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun saya sebenarnya tidak menginginkan hal itu Saya tidak ingin menembak, saya tidak ingin membunuh siapapun. Namun bila mereka ingin membunuh saya, tentu saya tak punya pilihan," ucap Usyk dalam wawancara dengan CNN.
Usyk yang tengah berada di London memutuskan kembali ke Ukraina setelah mendengar kabar Rusia mulai melakukan invasi ke negaranya. Usyk lalu bergabung dengan pasukan pertahanan Ukraina yang bakal menghadapi serangan Rusia.
Usyk mengatakan dirinya sama sekali tidak merasa takut di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
"Mungkin hal ini terdengar sentimentil namun jiwa saya adalah milik Tuhan dan tubuh serta kehormatan saya milik negara dan keluarga saya."
"Jadi sama sekali tidak ada rasa takut, jelas tidak ada rasa takut. Yang ada hanya kebingungan,'Mengapa hal ini bisa terjadi di Abad 21?" tutur Usyk.
Usyk merupakan juara dunia tinju kelas berat versi WBA, IBF, WBO, dan IBO. Usyk mendapatkan sabuk tersebut setelah menang angka mutlak atas Anthony Joshua pada September 2021 lalu.