Mohamed Aboutrika, Legenda Mesir yang Desak FIFA Hukum Israel

CNN Indonesia
Jumat, 04 Mar 2022 12:02 WIB
Mohamed Aboutrika adalah legenda sepak bola Mesir yang menjadi sorotan karena mendesak FIFA dan UEFA menghukum Israel.
Mohamed Aboutrika mendesak FIFA menghukum Israel atas kekerasan di Palestina. (AFP PHOTO / Chris Stein)
Jakarta, CNN Indonesia --

Legenda Mesir, Mohamed Aboutrika, sedang menjadi sorotan akibat pernyataan yang menyebut hukuman FIFA dan UEFA terhadap sepak bola Rusia juga harus dibarengi sanksi kepada Israel. 

Aboutrika adalah mantan pesepak bola lahir di Giza, Mesir pada 7 November 1978. Pemain yang bisa berperan sebagai gelandang serang atau penyerang itu mengawali karier di klub Tersana.

Aboutrika kemudian populer ketika memperkuat klub elite Mesir Al Ahly. Ia membela klub berjulukan The Red Devils itu selama satu dekade sejak 2004 hingga memutuskan pensiun pada 2014.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bersama Al Ahly, Aboutrika mempersembahkan tujuh gelar Liga Afrika dan lima trofi Liga Champions Afrika. Tak ayal, dirinya layak disandang sebagai legenda Mesir.

Di timnas Mesir, ia tercatat membukukan 150 penampilan dengan kontribusi 38 gol. Prestasi tertinggi Aboutrika bersama The Pharaohs adalah dua gelar prestisius Piala Afrika edisi 2006 dan 2008.

Selain itu Aboutrika pun memiliki catatan prestasi individu seperti terpilih sebagai pemain terbaik Mesir dalam lebih dari satu periode, serta beberapa kali masuk tim pilihan Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF).

Senior Mohamed Salah di timnas Mesir itu menyayangkan reaksi keras FIFA dan UEFA terhadap invasi Rusia ke Ukraina, tapi lembek terhadap isu Israel-Palestina yang sudah berlangsung selama puluhan tahun sampai saat ini.

"Keputusan penangguhan klub dan timnas sepak bola Rusia dari semua kompetisi seharusnya dibarengi dengan larangan serupa terhadap Israel," kata Aboutrika dalam wawancara dengan Quds News Network, dikutip dari Palestine Chronicle.

Pernyataan Aboutrika didasari oleh kekesalannya melihat sikap cenderung abai FIFA dan UEFA terhadap kekerasan di Palestina. Menurutnya, dua lembaga sepak bola tertinggi di dunia dan Eropa itu justru terkesan menjadikan Israel sebagai anak emas dengan membangun narasi pemisahan politik dengan sepak bola.

"Seperti yang sudah diketahui, Israel membunuh anak-anak dan wanita di Palestina selama bertahun-tahun. Kalian memakai standar ganda!" ujarnya.

Banner live streaming MotoGP 2022

Bukan sekali ini saja Aboutrika menanggapi serangan Israel dan Palestina. Pada 2008, Aboutrika pernah menyampaikan pesan soal Palestina lewat pesan di sebuah kaus yang bertuliksan 'Simpati untuk Gaza' usai mencetak sebuah gol. Lantaran selebrasi tersebut, Aboutrika mendapat kartu kuning.

Komentar pedas Aboutrika tentang topik populer di dunia bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya, ia sempat menjadi bahan perbincangan ketika mengkritik kampanye Rainbow Laces sebagai bentuk dukungan terhadap komunitas LGBTQ+ di Liga Premier League Inggris pada November 2021.

Aboutrika yang diundang sebagai pundit televisi dalam laga Manchester United vs Chelsea malah justru menyebut bahwa homoseks adalah hal yang berbahaya.

[Gambas:Video CNN]

(ikh/nva)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER