4 Pesepakbola Melawan Standar Ganda FIFA ke Rusia dan Israel

CNN Indonesia
Minggu, 06 Mar 2022 05:11 WIB
Satu per satu pesepak bola mulai berani menyuarakan isi hati dengan menyebut FIFA terapkan standar ganda ke Rusia. Berikut daftar pemain yang mengkritisi FIFA.
Mohamed Aboutrika mengecam tindakan standar ganda FIFA. (AFP PHOTO / Chris Stein)

2. Mohamed Aboutrika

Mantan pemain timnas Mesir, Mohamed Aboutrika mengecam tindakan standar ganda FIFA terkait politik, perang, dan kemanusiaan. FIFA dengan mudah menyangsi Rusia, tetapi tidak dengan Israel.

Padahal, menurut Aboutrika, Israel mengabaikan hak-hak asasi manusia dalam invasi ke Palestina. Jangankan memberi sanksi, hingga kini FIFA tak pernah menegur Israel terkait invasinya tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sanski [FIFA] klub dan tim Rusia dari semua kompetisi harus disertai larangan untuk yang berafiliasi dengan Israel. [Israel] telah membunuh anak-anak dan wanita di Palestina selama bertahun-tahun," ujar Aboutrika dikutip dari Palestine Chronicle.

3. Aykut Demir

Pemain asal Turki, Aykut Demir bertindak berani saat timnya Erzurumspor melawan Ankaragucu. Ketika semua rekannya mengenakan kaus berisi pesan anti perang, Demir tetap mengenakan jersey tim.

Tindakan ini, menurut Demir, tak berarti mendukung invasi Rusia ke Ukraina. Menurutnya sepak bola tak boleh menjadi alat politik. FIFA keras ke Rusia, tetapi tidak dengan tindakan Israel.

"Setiap hari, ribuan warga sipil tewas di Timur Tengah, dan mereka [FIFA] bungkam. Ketika [perang] datang ke Eropa, mereka bertindak seperti itu," kata Demir dilansir dari Sporf.com.

Banner live streaming MotoGP 2022

4. Mahmoud Rashid

Pemain Persib asal Palestina, Mohammed Rashid tak ikut memegang spanduk 'hentikan perang' sebelum pertandingan melawan Persija. Rashid tak ikut memegang spanduk kampanye dari operator kompetisi itu.

Aksinya ini lantas viral di media sosial. Karenanya ia membuat pernyataan resmi di Instagram. Menurut Rashid FIFA menerapkan standar ganda terkait invasi Rusia dan abaikan invasi Israel dan Amerika.

"Mengapa ketika kita melakukan hal serupa [kampanye antiperang], itu menjadi ilegal dan dianggap mencampuraduk sepak bola dengan politik? Mengapa ada standar ganda? Ini sangat tidak adil!" ucap Rashid.



(sry/sry/rhr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER