Jakarta, CNN Indonesia --
Razlan Razali menyampaikan sudut pandang rivalitas Indonesia vs Malaysia dalam kaca mata motorsport, termasuk soal MotoGP, di kawasan Asia Tenggara. Berikut wawancara eksklusif CNNIndonesia.com dengan Razlan di MotoGP Mandalika.
Sosok asal Malaysia ini menjadi satu-satunya team principal MotoGP yang berasal dari Asia. Razlan adalah Bos tim WithU RNF Yamaha yang juga pernah menjabat sebagai CEO Sirkuit Sepang.
Razlan memaparkan kegigihan mempertahankan satu tempat di persaingan MotoGP sehingga Asia Tenggara sejajar dengan negara lain yang mendominasi MotoGP seperti Spanyol, Italia, dan Prancis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sosok yang pernah bekerja sama dengan Valentino Rossi pada tahun lalu pun membagi pengalaman agar Indonesia bisa memiliki pembalap yang berlaga di tataran MotoGP.
Berikut wawancara lengkap CNNIndonesia.com dengan Razlan Razali:
Setelah tampil bagus pada musim-musim awal kemudian tahun lalu tim Anda sulit bersaing. Apa yang terjadi?
Ya jika kita berbicara mengenai tim sebelumnya, pada 2019 dan 2020 kami memulai dengan begitu kuat dan tidak biasanya tim baru start demikian bagus. Kami ada di peringkat kelima [di klasemen tim], kami mendapat podium pertama kami di tahun pertama. Kemudian kami meraih enam kemenangan dan menempati peringkat kedua pada 2020 dan pada
2021 adalah pengalaman yang berbeda bagi kami. Kami tidak tampil bagus dibanding dua musim pertama kami. Kombinasi dari motor, pembalap tetapi itulah MotoGP sama seperti olahraga lain. Kalau tidak menang, ya kalah. Jadi kami tidak bisa meraih hasil bagus dalam tahun terakhir di tim sebelumnya.
Bisa Anda ceritakan soal perubahan dari Petronas Yamaha SRT ke WithU RNF Yamaha?
Petronas memutuskan mundur tidak lagi menjadi sponsor setelah 2021 sesudah itu Sepang Circuit sebagai pemilik tim tidak bisa lanjut juga. Saya kemudian membuat keputusan untuk mengambil alih tim karena sangat penting bagi kita untuk setidaknya mengamankan satu tempat yang berasal dari Asia Tenggara.
MotoGP adalah kumpulan eksklusif 12 tim, enam adalah tim pabrikan dan enam lainnya adalah tim mandiri. Dan saya pikir untuk kawasan, untuk Malaysia, untuk Asia Tenggara penting bagi saya untuk memiliki satu tempat karena ketika Anda menyerahkan tempat itu maka Anda tidak akan bisa mendapatkannya lagi.
Jadi setidaknya tahun ini dari enam tim mandiri masih ada satu tim dari Malaysia, Asia Tenggara. Saya satu-satunya kepala tim yang berada di Asia. Jadi saya rasa penting bagi kawasan untuk mengamankan satu tempat, untuk Asia. Jika Anda melihat tim-tim independen lain, itu dimiliki orang Italia, Spanyol, Prancis. Setidaknya ada satu tim yang bisa dibanggakan sebagai tim Asia.
Apa kepanjangan RNF?
Ketika kami berpikir soal nama, saya tidak dalam posisi menyebut nama saya. Jadi saya membuatnya menjadi lebih personal bagi saya, pengorbanan yang saya berikan kepada keluarga jadi saya sebut RNF berdasar inisial nama tiga anak saya, Rizali, Nadia, dan Faruq.
 Darryn Binder menjadi salah satu pembalap WithU RNF Yamaha. (Photo by KARIM JAAFAR / AFP) |
Apa target untuk Darryn Binder dan Andrea Dovizioso tahun ini?
Untuk Darryn, ada lima rookie pada musim 2022. Tentu targetnya adalah menjadi rookie terbaik tahun ini. Ada lima rookie dan dia salah satunya jadi itu selalu menjadi target bagi rookie untuk menjadi rookie terbaik.
Untuk Andrea kita tahu dia sempat beristirahat jadi dia kembali musim lalu pada lima balapan, tetapi dia ingin kembali untuk membuktikan kepada dirinya dan orang lain kalau dia masih kompetitif. Jadi kami menargetkan enam besar untuknya. Tetapi tentu Andrea punya pikiran berbeda dia ingin kompetitif dan bersaing dalam kejuaraan dunia [MotoGP].
Banyak kritik soal keputusan RNF menarik Darryn Binder, tetapi di Qatar dia membuktikan bisa tampil bagus. Apa reaksi Anda terhadap kritik itu?
Nomor satu itu masih awal. Tentu kami senang dengan cara bagaimana Darryn balapan pertama kali. Filosofi kami adalah mengembangkan pembalap muda dan filosofi itu terbukti di tim sebelumnya ketika kami memiliki Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli yang tampil sangat bagus bersama kami dan sekarang ada di tim pabrikan.
Tim pabrikan Yamaha untuk kali pertama dua pembalapnya berasal dari tim mandiri. Jadi bersama Yamaha kami ingin melanjutkan filosofi mengembangkan pembalap muda. Jadi kami percaya Darryn memiliki potensi untuk melakukan dengan baik dan berkembang.
Ya banyak kritik ketika kami memilihnya, tetapi saya pikir dia sudah membuktikan kepada dirinya dan orang lain bahwa dia bisa balapan, dia punya potensi, dan kami sangat senang apa yang telah dia lakukan pada balapan pertama, bersaing dengan rookie lainnya, dan berada sedikit di belakang juara Moto2 tahun lalu. Jadi kami tahu dia memiliki potensi.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>
Apa pendapat Anda soal Sirkuit Mandalika? Apakah ada satu kata yang bisa menggambarkan kesan pertama Anda terhadap Sirkuit Mandalika?
Wow! Hahaha.
Oke, hahaha. Bisa dijelaskan apa maksud dari 'Wow' itu?
Anda tidak bisa mendapat setting yang lebih baik dari Sirkuit Mandalika. Ini indah. Kesampingkan dulu isu-isu yang biasa dihadapi sirkuit baru. Tetapi latar, setting, berada di pulau. Sirkuit lain yang seperti ini saya pikir adalah Philip Island, tetapi Mandalika adalah tujuan yang eksotis, sangat berbeda, dan indah. Jadi selamat kepada penyelenggara, fan atas GP Indonesia. Saya pikir terakhir adalah 25 tahun lalu jadi selamat, fantastis, kami senang berada di sini.
Anda hanya mengatakan hal-hal bagus soal Sirkuit Mandalika, apakah tidak ada kritik?
Itulah mengapa saya bilang kesampingkan dulu isu operasional yang biasa dihadapi sirkuit baru. Sebagai contoh pada 1999 ketika Sirkuit Sepang menjadi tuan rumah untuk kali pertama kami menghadapi masalah yang sama sebagai sirkuit baru. Selalu ada isu pada sirkuit baru di manapun itu. Dan itu akan bisa berubah lebih baik pada tahun-tahun selanjutnya, karena ini baru pertama kali.
Saya harap dengan segala sesuatu bisa berjalan baik setelah balapan pada hari Minggu, penyelenggara bisa belajar dari pengalaman ini dan bersiap lebih baik pada tahun depan. Anda bisa lebih bagus lagi pada tahun depan jadi kesampingkan dulu segala isu yang saya pikir normal. Tetapi berada di Lombok adalah sesuatu yang indah.
 MotoGP Mandalika melakoni debut pada Maret 2022. (Dorna Sports) |
Berdasarkan pengalaman Anda di Sirkuit Sepang, apa hal tersulit yang akan dihadapi Sirkuit Mandalika?
Ya saya rasa pengendalian keramaian adalah hal yang terpenting karena tahun ini kapasitas [penonton] hanya 60 ribu dan itu sudah banyak. Saya pikir tahun depan jika ingin menaikkan jumlah penonton saya rasa nomor satu adalah pengendalian keramaian.
Mengendalikan keramaian adalah sebuah seni. Bahkan bagi kami keramaian adalah sesuatu yang sulit dikendalikan, khususnya setelah acara selesai. Ada 60 ribu atau ratusan ribu penonton datang ke sirkuit pada Sabtu atau Minggu, masih akan lebih kacau ketika mereka keluar. Manajemen lalu lintas harus direncanakan dengan baik dan semua itu akan berjalan dengan pengalaman. Juga hotel di sekitar Lombok. Saya pikir ada cukup jumlah hotel.
Jadi saya pikir itu dua tantangannya karena masalah teknis atau perbaikan akan muncul dengan beragam cara. Jadi buat saya, berdasar pengalaman, itu adalah dua masalah pengendalian keramaian dan pengendalian lalu lintas dan ketersediaan hotel untuk semua fan dan untuk tim MotoGP.
 Muncul beberapa kendala dalam pelaksanaan pertama MotoGP Mandalika. (CNN Indonesia/ Haryanto Tri Wibowo) |
Ada rivalitas setiap kali berbicara Indonesia dan Malaysia, bagaimana persaingan itu di ajang MotoGP khususnya soal Sirkuit Mandalika dan Sirkuit Sepang?
Saya pikir kita memang rival tradisional di segala hal, Malaysia dan Indonesia. Khususnya jika kita bicara olahraga seperti sepak bola dan badminton serta lainnya. Tetapi motorsport berbeda karena sirkuit-sirkuit di seluruh dunia punya keunikan masing-masing. Mandalika unik, Buriram unik, Sepang unik, Philip Islands unik. Itu adalah sirkuit-sirkuit di kawasan yang sama. Itu saling melengkapi.
Selama ajang tersebut didukung oleh publik lokal maka tidak ada masalah. Saya tidak menganggap, bahkan saat saya menjadi CEO [Sirkuit Sepang], saya tidak menganggap Buriram sebagai ancaman, saya tidak melihat Mandalika sebagai ancaman, itu melengkapi sebuah kejuaraan.
Fan bisa pergi ke manapun di Asia, itu yang penting. Fan dari Indonesia bisa menonton balapan ketika menjadi tuan rumah, mereka juga bisa pergi ke Grand Prix Malaysia, Grand Prix Thailand. Saya tidak melihat ada kompetisi saat berbicara soal motorsport atau MotoGP. Ini tidak seperti olahraga tim macam sepak bola atau olahraga individu seperti badminton di mana rivalitas begitu tinggi.
Di saat yang sama tidak ada salahnya jika sirkuit atau negara saling membantu karena itu akan menguntungkan kejuaraan. Selama semua orang berpikir terbuka dan mau dibantu dari Sirkuit Sepang atau sirkuit manapun. Pada saat kami [Sepang] memulai kami mendapat bantuan dari Portugal dan Australia, kita harus berpikir terbuka. Untuk melakukan hal dengan baik kita harus mendatangkan ahli dan melakukan transfer ilmu kepada orang-orang lokal. Itulah cara untuk menjadi lebih baik. Itu penting. Tetapi saya tidak melihat ada rivalitas antara kedua negara ketika berbicara soal MotoGP atau sirkuit.
Apa saran Anda agar muncul pembalap MotoGP Indonesia?
Mengembangkan pembalap membutuhkan proses dan rencana yang panjang. Jangan berpikir ini adalah pekerjaan singkat. Jika Anda memiliki pikiran seperti itu, mau bersabar selama 5 sampai 10 tahun, maka suatu saat Anda akan menemukan pembalap dari Indonesia. Saat ini Indonesia memiliki pembalap di Asian Talent Cup, Moto3, Anda harus mengembangkan pembalap-pembalap itu secara berkelanjutan sehingga mereka bisa melaju ke level selanjutnya.
Jangan lupa juga Anda harus menciptakan akar rumput dengan program yang baik, seperti yang kami lakukan, seperti seri MiniGP, Asian Talent Cup, CEV, kejuaraan dunia junior, Moto3 dan akan tumbuh dari sana. Tetapi itu butuh banyak kesabaran, komitmen, dan dana. Jika Anda tidak memiliki pendanaan di motorsport, lupakan saja. Tetapi kenapa tidak? jika Malaysia bisa, Thailand bisa, saya rasa cepat atau lambat Indonesia bisa melakukannya juga.
Pendapat Anda soal fan Indonesia?
Gila, hahaha. Tidak, tidak gila. Bukan gila, tetapi mereka bergairah, sangat memiliki gairah, emosional, vokal, dan mereka sangat senang dengan MotoGP. Seperti Anda bilang pembalap merasa seperti rockstar karena itu jadi sebuah budaya. Indonesia punya populasi lebih dari 200 juta dan bayangkan berapa banyak yang suka MotoGP. Kami senang berada di sini, kami suka dengan para fan, mereka juga suka sepak bola, sangat berisik dan tentunya bergairah.
[Gambas:Video CNN]