WAWANCARA EKSKLUSIF

Razlan Razali: Sirkuit Mandalika dan Sepang Saling Melengkapi

Nova Arifianto | CNN Indonesia
Minggu, 27 Mar 2022 09:45 WIB
Berikut wawancara CNNIndonesia.com dengan Razlan Razali di sela MotoGP Mandalika soal rivalitas Indonesia vs Malaysia dalam kaca mata motorsport.
WithU RNF Yamaha merupakan salah satu dari enam tim mandiri yang berkompetisi di MotoGP(ANTARA/ANDIKA WAHYU)

Apa pendapat Anda soal Sirkuit Mandalika? Apakah ada satu kata yang bisa menggambarkan kesan pertama Anda terhadap Sirkuit Mandalika?

Wow! Hahaha.

Oke, hahaha. Bisa dijelaskan apa maksud dari 'Wow' itu?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anda tidak bisa mendapat setting yang lebih baik dari Sirkuit Mandalika. Ini indah. Kesampingkan dulu isu-isu yang biasa dihadapi sirkuit baru. Tetapi latar, setting, berada di pulau. Sirkuit lain yang seperti ini saya pikir adalah Philip Island, tetapi Mandalika adalah tujuan yang eksotis, sangat berbeda, dan indah. Jadi selamat kepada penyelenggara, fan atas GP Indonesia. Saya pikir terakhir adalah 25 tahun lalu jadi selamat, fantastis, kami senang berada di sini.

Anda hanya mengatakan hal-hal bagus soal Sirkuit Mandalika, apakah tidak ada kritik?

Itulah mengapa saya bilang kesampingkan dulu isu operasional yang biasa dihadapi sirkuit baru. Sebagai contoh pada 1999 ketika Sirkuit Sepang menjadi tuan rumah untuk kali pertama kami menghadapi masalah yang sama sebagai sirkuit baru. Selalu ada isu pada sirkuit baru di manapun itu. Dan itu akan bisa berubah lebih baik pada tahun-tahun selanjutnya, karena ini baru pertama kali.

Saya harap dengan segala sesuatu bisa berjalan baik setelah balapan pada hari Minggu, penyelenggara bisa belajar dari pengalaman ini dan bersiap lebih baik pada tahun depan. Anda bisa lebih bagus lagi pada tahun depan jadi kesampingkan dulu segala isu yang saya pikir normal. Tetapi berada di Lombok adalah sesuatu yang indah.

MotoGP MandalikaMotoGP Mandalika melakoni debut pada Maret 2022. (Dorna Sports)

Berdasarkan pengalaman Anda di Sirkuit Sepang, apa hal tersulit yang akan dihadapi Sirkuit Mandalika?

Ya saya rasa pengendalian keramaian adalah hal yang terpenting karena tahun ini kapasitas [penonton] hanya 60 ribu dan itu sudah banyak. Saya pikir tahun depan jika ingin menaikkan jumlah penonton saya rasa nomor satu adalah pengendalian keramaian.

Mengendalikan keramaian adalah sebuah seni. Bahkan bagi kami keramaian adalah sesuatu yang sulit dikendalikan, khususnya setelah acara selesai. Ada 60 ribu atau ratusan ribu penonton datang ke sirkuit pada Sabtu atau Minggu, masih akan lebih kacau ketika mereka keluar. Manajemen lalu lintas harus direncanakan dengan baik dan semua itu akan berjalan dengan pengalaman. Juga hotel di sekitar Lombok. Saya pikir ada cukup jumlah hotel.

Jadi saya pikir itu dua tantangannya karena masalah teknis atau perbaikan akan muncul dengan beragam cara. Jadi buat saya, berdasar pengalaman, itu adalah dua masalah pengendalian keramaian dan pengendalian lalu lintas dan ketersediaan hotel untuk semua fan dan untuk tim MotoGP.

Tanah yang gembur karena hujan dan becek menjadi hiasan di sejumlah lokasi parkir penonton MotoGP Mandalika 2022.Muncul beberapa kendala dalam pelaksanaan pertama MotoGP Mandalika. (CNN Indonesia/ Haryanto Tri Wibowo)

Ada rivalitas setiap kali berbicara Indonesia dan Malaysia, bagaimana persaingan itu di ajang MotoGP khususnya soal Sirkuit Mandalika dan Sirkuit Sepang?

Saya pikir kita memang rival tradisional di segala hal, Malaysia dan Indonesia. Khususnya jika kita bicara olahraga seperti sepak bola dan badminton serta lainnya. Tetapi motorsport berbeda karena sirkuit-sirkuit di seluruh dunia punya keunikan masing-masing. Mandalika unik, Buriram unik, Sepang unik, Philip Islands unik. Itu adalah sirkuit-sirkuit di kawasan yang sama. Itu saling melengkapi.

Selama ajang tersebut didukung oleh publik lokal maka tidak ada masalah. Saya tidak menganggap, bahkan saat saya menjadi CEO [Sirkuit Sepang], saya tidak menganggap Buriram sebagai ancaman, saya tidak melihat Mandalika sebagai ancaman, itu melengkapi sebuah kejuaraan.

Fan bisa pergi ke manapun di Asia, itu yang penting. Fan dari Indonesia bisa menonton balapan ketika menjadi tuan rumah, mereka juga bisa pergi ke Grand Prix Malaysia, Grand Prix Thailand. Saya tidak melihat ada kompetisi saat berbicara soal motorsport atau MotoGP. Ini tidak seperti olahraga tim macam sepak bola atau olahraga individu seperti badminton di mana rivalitas begitu tinggi.

Di saat yang sama tidak ada salahnya jika sirkuit atau negara saling membantu karena itu akan menguntungkan kejuaraan. Selama semua orang berpikir terbuka dan mau dibantu dari Sirkuit Sepang atau sirkuit manapun. Pada saat kami [Sepang] memulai kami mendapat bantuan dari Portugal dan Australia, kita harus berpikir terbuka. Untuk melakukan hal dengan baik kita harus mendatangkan ahli dan melakukan transfer ilmu kepada orang-orang lokal. Itulah cara untuk menjadi lebih baik. Itu penting. Tetapi saya tidak melihat ada rivalitas antara kedua negara ketika berbicara soal MotoGP atau sirkuit.

Banner video highlights MotoGP 2022

Apa saran Anda agar muncul pembalap MotoGP Indonesia?

Mengembangkan pembalap membutuhkan proses dan rencana yang panjang. Jangan berpikir ini adalah pekerjaan singkat. Jika Anda memiliki pikiran seperti itu, mau bersabar selama 5 sampai 10 tahun, maka suatu saat Anda akan menemukan pembalap dari Indonesia. Saat ini Indonesia memiliki pembalap di Asian Talent Cup, Moto3, Anda harus mengembangkan pembalap-pembalap itu secara berkelanjutan sehingga mereka bisa melaju ke level selanjutnya.

Jangan lupa juga Anda harus menciptakan akar rumput dengan program yang baik, seperti yang kami lakukan, seperti seri MiniGP, Asian Talent Cup, CEV, kejuaraan dunia junior, Moto3 dan akan tumbuh dari sana. Tetapi itu butuh banyak kesabaran, komitmen, dan dana. Jika Anda tidak memiliki pendanaan di motorsport, lupakan saja. Tetapi kenapa tidak? jika Malaysia bisa, Thailand bisa, saya rasa cepat atau lambat Indonesia bisa melakukannya juga.

Pendapat Anda soal fan Indonesia?

Gila, hahaha. Tidak, tidak gila. Bukan gila, tetapi mereka bergairah, sangat memiliki gairah, emosional, vokal, dan mereka sangat senang dengan MotoGP. Seperti Anda bilang pembalap merasa seperti rockstar karena itu jadi sebuah budaya. Indonesia punya populasi lebih dari 200 juta dan bayangkan berapa banyak yang suka MotoGP. Kami senang berada di sini, kami suka dengan para fan, mereka juga suka sepak bola, sangat berisik dan tentunya bergairah.

(har)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER