Dulu Dipandang Sebelah Mata, Petarung Wanita Temukan Rumah di ONE

One Championship | CNN Indonesia
Sabtu, 26 Mar 2022 13:33 WIB
Sempat dipandang sebelah mata karena bias gender dan dianggap kurang menjual, kini para srikandi petarung justru menemukan rumah kedua di laga seni bela diri.
Laga Angela Lee melawan Stamp Fairtex akan memuncaki ONE X, gelaran seni bela diri terbesar sepanjang sejarah ONE Championship. (Foto: ONE Championship)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seni bela diri campuran atau MMA kerap dianggap sebagai dunia yang keras dan hanya lekat dengan pria. Satu dekade lalu, sangat jarang bisa menyaksikan kaum adam dan hawa berada dalam posisi sejajar dalam olahraga ini.

Selain purbasangka usang dan bias gender, petarung wanita juga dianggap kurang menjual. Hal ini pun berdampak bagi para Srikandi bela diri baik dari segi ekonomi maupun popularitas. Alhasil mereka kerap dipandang sebelah mata.

Laga wanita pertama di UFC, salah satu promotor MMA kenamaan dunia, terjadi pada 2013 saat Ronda Rousey menjalani debutnya. Hal itu menjadi sebuah catatan penting karena sebelumnya UFC menyiratkan jika wanita 'tak akan pernah tanding' di UFC.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seiring dengan berjalannya waktu, ketimpangan mulai terkikis berkat kemampuan membuktikan diri serta semakin tersedianya platform yang menghargai perjuangan serta jerih payah mereka.

Di ONE Championship, para petarung wanita seperti mendapatkan rumah kedua. Tak jarang laga mereka memuncaki gelaran di ONE. Bahkan, organisasi seni bela diri terbesar di dunia ini mampu memberikan ruang bagi mereka untuk menjalani peran dalam keluarga.

Ada semacam peraturan tidak tertulis dalam olahraga kombat jika seorang juara minimal harus bisa mempertahankan sabuknya sekali dalam setahun. Jika tak bisa, maka gelarnya bisa dicabut.

Namun, seperti yang diungkapkan sang CEO dan Chairman, Chatri Sityodtong, bahwa menjadi petarung adalah pekerjaan reguler bagi mereka. Sementara menjadi ibu adalah hal yang perlu dirayakan semua.

Hal ini ia ungkapkan untuk menjawab pertanyaan kenapa Angela Lee sebagai juara dunia ONE atomweight tidak ditangguhkan gelarnya meski absen berlaga selama lebih dari dua tahun karena hamil dan melahirkan.

Hal serupa juga terjadi pada Allycia Rodrigues, juara dunia ONE atomweight muay thai yang harus menepi dari laga demi alasan serupa.

Mereka kini menjalani peran baru sebagai seorang ibu. Satu hal yang tak berubah adalah status mereka juara dunia.

Dukungan yang ONE berikan bagi petarung wanita yang ingin menunjukkan kemampuan terbaik mereka juga tergambar dari laga akbar di ONE X, ajang terbesar dalam sejarah ONE Championship, yang menampilkan laga Angela Lee menghadapi Stamp Fairtex sebagai partai utama.

Chatri juga mengungkap jika Angela Lee adalah salah satu petarung dengan bayaran tertinggi di dunia.

"Saya merasa sangat bangga dengan menjadi bagian dari ONE. Kami sangat bangga dengan tempat kami berdiri saat ini, termasuk memuncaki event sebesar ini," ujar Angela Lee dalam sesi konferensi pers jelang laga Sabtu (26/3) ini.

Angela melanjutkan, merupakan sebuah keistimewaan untuk mendapat kesempatan. Akan tetapi hal yang tak kalah penting adalah menyambut kesempatan itu.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk Chatri dan ONE Championship yang selalu memberikan kesempatan," sambungnya.

Hal serupa diungkapkan Mei Yamaguchi. Petarung veteran asal Jepang ini mengungkapkan betapa pentingnya peran ONE dalam memberikan platform bagi petarung wanita untuk mengerahkan kemampuan terbaik mereka.

"Saya sangat senang dapat ambil bagian dalam ONE X. Anda tahu ketika saya memulai karier di MMA, laga yang menampilkan wanita tak pernah bersanding dengan kaum pria. Hanya dewasa ini saya pikir kaum wanita telah menunjukkan kehebatannya dengan berada di sini. Saya sangat respek dengan semua atlet wanita, dan kami akan menampilkan kekuatan kami Sabtu ini," ujar petarung 39 tahun yang menjalani debut MMA profesional pada 2007 silam.

Kebanggaan serupa juga diungkapkan oleh Stamp Fairtex yang menggambarkan dirinya sebagai gadis kampung dengan tekad besar untuk menembus panggung dunia.
Stamp, seperti halnya kebanyakan petarung dari Thailand, menjadikan seni bela diri sebagai jalan keluar dari kemiskinan dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

"Saya merasa bangga sebagai wanita dalam laga ini, termasuk tampil dalam puncak kartu pertandingan ini. Dan saya akan membuktikan pada semua orang, kalau saya bisa memenangi laga ini," tegas Stamp.

ONE X dapat disaksikan lewat watch.onefc.com.

(aor)


[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER