Ibarat pepatah 'susah-susah dahulu, bersenang kemudian' Timnas Indonesia U-19 sedang diajak susah. Pemain diminta menikmati masa-masa paling dibenci, tapi paling krusial dalam sebuah persiapan.
Saat pemain terbiasa dengan latihan yang berat, penuh tekanan, dan kesengsaraan, fisik dan mental menjadi kebal. Dampaknya, saat pertandingan badan segar dan otak sepak bola berjalan lancar.
Mode itulah yang diinginkan Shin jika berkaca dari Timnas Indonesia. Sebelum Piala AFF 2020 (2021) contohnya, fisik pemain ditata dengan kuat, sehingga taktik Shin bisa dijalankan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat melawan Vietnam pada babak grup misalnya, Timnas main dengan formasi rapat. Kendati ditekan '7 hari 7 malam' oleh Vietnam, Asnawi Mangkualam dan kolega seolah tak kehabisan 'bensin'.
Saat latihan Timnas U-19 di Stadion Madya pada awal Maret Shin berujar, dibutuhkan upaya ekstra keras dan penuh perjuangan untuk bisa mengimbangi tim-tim yang bakal tampil di Piala Dunia U-20 2021.
"Banyak sekali yang harus diperbaiki. Perlu diingat bahwa lawan-lawan kami hadapi di Piala Dunia U-20 nanti merupakan tim yang kuat," kata Shin seusai latihan pada 2 Maret 2022.
Atas dasar agar tak mengecewakan saat Piala Dunia, Shin menyusun program sangat panjang. Usai dari Korea ia ingin membawa pemain tampil dalam Toulon Tournament di Prancis seusai lebaran.
Usai itu lanjut pemusatan latihan di Kroasia. Jika tak ada kendala main di Piala AFF U-19 2022, lantas Kualifikasi Piala Asia U-20 2023, dilanjutkan dengan Piala Asia U-20 2023 jika lolos.
Masih ada sejumlah pemusatan latihan yang diselipkan, tetapi menyesuaikan dengan agenda Timnas Indonesia yang tampil di Kualifikasi Piala Asia 2023, SEA Games 2022, dan kalender FIFA Matchday.
Dan, bagi Shin metode latihan keras terkait fisik dan disiplin diri dalam gaya hidup sepak bola, jadi harga mati. Pemain-pemain yang keluar dari jalur niscaya akan tereliminasi dari pilihan Shin.
Hasil buruk dalam uji coba bukanlah soal bagi pelatih 52 tahun itu. Inilah jalan pahit yang ditempuh Shin agar membentuk kekebalan di tubuh pemain, sehingga bisa tampil layaknya tim level dunia.
Karenanya bersiaplah menerima kabar Timnas Indonesia U-19 kalah atau dibantai dalam beberapa uji coba ke depan. Jika sesuai program, sebelum meninggalkan Korea Selatan permainan akan makin oke.
(jun)