Bagas Maulana bersama Muhammad Shohibul Fikri berhasil jadi juara All England 2022. Berikut wawancara CNNIndonesia.com dengan Bagas.
Kemenangan Fikri/Bagas di All England 2022 adalah sebuah kemenangan besar dalam perjalanan karier mereka. Duet Fikri/Bagas selama ini minim sorotan lantaran kalah bersinar dibanding ganda putra lainnya di Pelatnas Cipayung.
Kemenangan di All England bakal membuat Fikri/Bagas lebih disorot dibanding sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana pandangan Bagas soal sepak terjang mereka di All England dan hal-hal lain. Berikut petikan wawancara CNNIndonesia.com dengan Bagas:
Apa yang kamu rasakan sebelum berangkat ke All England?
Sebelum berangkat ke All England, pikiran saya cuma target delapan besar. Saya tidak berpikir sampai tembus bisa jadi juara, sama sekali tidak ada pikiran.
Dalam pemikiran saya, All England ini adalah turnamen tertua, dan saya debut di sana, jadi saya mau main maksimal.
Lawan yang berat menurut kamu dalam perjalanan menuju juara?
Sebenarnya semuanya, tetapi menurut saya paling berat itu lawan Jepang [Hoki/Kobayashi]. Berat karena kami belum pernah bertemu mereka dan di BWF World Tour Finals mereka bertemu Minions dan bisa menang.
Saat melawan Hoki/Kobayashi kalian sempat tertinggal 17-20 di gim ketiga. Apa yang kalian lakukan saat itu?
Kami berusaha main maksimal dan nothing to lose, sudah pasrah juga. Tetapi kami tetap main sambil ucap 'Bismillah dapat poin'. Sehabis itu kami tidak menyangka bisa membalikkan keadaan.
Saat skor 20-20 dan Fikri sempat teriak, saya bilang ke Fikri untuk tetap tenang. Raih satu demi satu poin.
Di babak semifinal, kalian berjumpa Minions. Bagaimana dengan hal itu?
Sebelumnya kami pernah bertemu mereka dan menang. Namun kami juga was-was saat akhirnya kembali berjumpa di semifinal All England.
Mereka tentu tak mau kalah dan membidik gelar juara All England. Kami harus fokus dan siap karena bagi Mas Kevin, bola apa saja bisa jadi bahaya jadi kami harus siap untuk mengejar.
![]() |
Apa yang kamu rasakan setelah berhasil lolos ke final?
Saya tidak menyangka karena sejak awal memang target kami tidak sampai situ. Saya sempat nangis juga saat baru saja memastikan ke babak final.
Apa kamu sempat nonton Ahsan/Hendra vs He Jiting/Tan Qiang?
Saya nonton di handphone sampai selesai. Saya tentu lebih memilih lawan sesama pemain Indonesia yaitu Ahsan/Hendra. Karena dengan begitu kami berduel lawan senior di pelatnas dan kami juga sudah sering main bareng dan tahu cara main mereka. Sekaligus kami bisa mengulang sejarah All Indonesian Final yang terakhir kali terjadi di 2001.
Setelah bertemu Ahsan/Hendra di final, apa kalian bisa konsultasi dengan Koh Herry saat di hotel atau jauh sebelum laga final digelar?
Tidak bisa, karena memang tidak pernah kalau situasinya seperti itu.
Bagaimana situasi malam jelang final All England?
Saya sempat sulit tidur, jadi saat sudah tidur, tiba-tiba melek, membayangkan bagaimana nanti pertandingannya. Saya satu kamar sama Fikri, tetapi tidak saling ngobrol meskipun sama-sama tidak bisa tidur.
Kami main hape saja sendiri-sendiri.
Bagaimana kamu melihat Ahsan/Hendra sebagai lawan di final All England?
Saya sudah tahu Babah [Ahsan] cedera tetapi saya juga kaget karena mereka bisa main bagus dan lolos ke final. Saat pemanasan, kami dan Ahsan/Hendra masih bersama. Babah sempat bercanda dengan bilang 'Awas ya, jangan nyolong servis, kaki gua lagi sakit nih'.
Saat masuk lapangan dengan tahu kondisi lawan cedera, saya masih tetap tegang karena ini adalah final All England pertama kami. Jantung saya saat itu rasanya berdebar keras sekali. Namun setelah poin-poin awal tegangnya lama-lama hilang dan terbiasa.
Setelah poin ke-21 di gim kedua di tangan dan kalian juara All England, hal apa yang terbersit di pikiran kamu?
Saya tidak menyangka. Saya bertanya pada diri sendiri,'Ini beneran gak sih juara?'. Saya lalu bangun memeluk Babah, dia juga menangis saat itu. Babah bilang,'Selamat ya, tetap konsisten, jangan sombong, tetap rendah hati.
Setelah juara All England lalu berarti bisa tidur nyenyak?
Saya masih sudah tidur karena merasa masih kayak mimpi, kok bisa juara All England. Benar-benar tidak menyangka.
Apa pesan Koh Herry pada kalian setelah juara All England?
Koh Herry minta kami tetap rendah hati dan humble, jangan cepat puas dan harus konsisten.
Hal yang kamu inginkan setelah juara All England 2022 dan target di depan?
Semoga ini jadi awal bagus dari karier kami. Kami bisa lebih percaya diri, bisa meningkatkan fokus, bisa lebih konsisten dan lebih baik lagi.
Kami belum puas juara di All England, masih ada Olimpiade. Jadi kami berharap bisa konsisten dan main bagus. Mimpi besar saya mau lolos ke Olimpiade 2024.
Soal target peringkat, semoga bisa Top 10 di tahun ini.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>