Jakarta, CNN Indonesia --
Mantan bintang NBA, Hakeem Olajuwon menunjukkan puasa Ramadan tidak menghalangi karier seseorang, namun sebaliknya bisa meningkatkan prestasi sebagai atlet profesional.
Dalam awalnya meniti karier sebagai pebasket profesional pada 1984, Olajuwon belum berpuasa Ramadhan saat pertandingan NBA. Ia tetap berpuasa di dalam sesi latihan dan sengaja tak puasa di hari pertandingan.
Ini semata-mata untuk meningkatkan performanya yang dituntut tinggi. Pada masa itu berpuasa di tengah-tengah lingkup olahraga di Amerika yang sekuler bukanlah hal mudah. Ada stigma yang menempel pada diri seorang Muslim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atlet kelahiran Nigeria, 21 Januari 1963 ini mulai berani berpuasa Ramadhan di tengah pertandingan NBA pada musim 1993. Itu setelah mendapat pencerahan dari rekannya sesama pebasket NBA, Mahmoud Abdul-Rauf.
Pada suatu kesempatan, Olajuwon dan Abdul-Rauf berbincang tentang cara meningkatkan karier. Dalam obrolan itu mantan pemain Denver Nuggets dan Sacramento Kings ini mengingatkannya soal puasa Ramadan.
"Suatu hari kami mendiskusikan kegembiraan dan motivasi untuk terus maju," kata Olajuwon. "Ketika Anda berada di jalan, Anda diizinkan untuk menebusnya. Tetapi pergi jauh ke manapun tanpa menunda [puasa] untuk menebusnya [menyenangkan]."
 Hakeem Olajuwon jadi potret kesuksesan darah Afrika di NBA. (Bob Levey/Getty Images for Houston Sports Awards/AFP) |
Karenanya mulai Februari 1995, saat NBA sedang berlangsung dan sudah masuk puasa Ramadan, Olajuwon tetap berpuasa. Dan ternyata, bukannya membuat performanya menurun, melainkan prestasinya meningkat.
Bahkan Olajuwon mendapat gelar NBA Player of the Month (Februari 1995). Olajuwon pun makin yakin bahwa puasa akan membuat prestasinya meningkat. Pada musim 1996 dan 19967 ia kembali berpuasa Ramadan saat kompetisi.
Pemain yang namanya masuk Hall of Fame NBA ini mengisahkan, jika pertandingan berlangsung di tengah puasa, punggungnya sedikit sakit. Namun begitu berbuka dengan makanan kecil dan minum, energinya naik berlipat-lipat.
"Kalau saja mereka [pemain NBA] tahu, mereka akan berpuasa [seperti saya]," kata Olajuwon soal hikmah puasa yang luar biasa untuk tubuhnya di hari pertandingan kepada Los Angeles Times, dilansir oleh Andscape.
Rekannya di Houston Rocket, Robert Horry mengisahkan penampilan Olajuwon tampak luar biasa saat puasa. Tampil penuh determinasi dalam pertandingan intensitas tinggi tanpa minum disebutnya sebagai hal fenomenal.
"Ada 48 menit untuk sebuah pertandingan dan bagi Anda untuk bermain 42 menit dari 48 menit itu dan bahkan tidak bisa minum seteguk pun, itu sangat fenomenal," kata Horry kepada The Undefeated.
Baca kelanjutan berita ini pada halaman berikutnya>>>
Statistik yang dihimpun NBA atas penampilan Hakeem Olajuwon dalam lima musim ketika puasa Ramadan, memperlihatkan hal istimewa. Alih-alih menurun, penampilan Olajuwon malah membuat decak kagum.
Pada musim 1994-1995 misalnya, Olajuwon melakoni 15 pertandingan. Dari 15 laga itu, ia menjalani 39,7 menit per laga dan rata-rata menciptakan 29 poin. Ini meningkat dibanding waktu normal, yaitu 27,8 poin.
Jumlah assist Olajuwon juga meningkat dari 3,5 menjadi 3,9. Sedangkan untuk urusan rebound, steal, dan blok agak menurun. Namun penurunannya tidak begitu tajam, hanya sekitar 0,1 poin saja.
Musim berikutnya, Olajuwon menjalani 13 pertandingan saat puasa Ramadhan. Dari 13 laga itu, ia menjalani rata-rata 40,5 menit main atau meningkat sekitar 1,7 menit main dari waktu reguler saat tak puasa.
Rata-rata poin, rebound, assist, steal, dan blok, Olajuwon pada musim ini memang menurun. Hanya saja penurunannya tak tajam. Angkanya masih di atas normal waktu tampil dalam pertandingan normal.
Adapun pada musim 1996-1997, Olajuwon melakoni 14 laga selama bulan Ramadan. Menit mainnya dari 14 pertandingan itu rata-rata 37,3 menit. Ini meningkat dibanding pada masa reguler yang hanya main 36,6 menit.
 Hakeem Olajuwon salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki NBA. (Rick Kern/Getty Images for Houston Sports Awards/AFP) |
Kali ini jumlah poin yang dilesakkan Olajuwon meningkat dari 23,2 poin menjadi 25,4 poin. Jumlah assist juga meningkat dari 3,0 menjadi 3,4 dan jumlah steal meningkat dari 1,5 menjadi 2,1.
Salah satu pertandingan terbaik Olajuwon saat menjalani puasa Ramadan terjadi pada 2 Februari 1997. Dalam pertandingan melawan Orlando Magic itu Olajuwon tampil sangat garang, meski tak diperkuat Barkley yang cedera.
Walau akhirnya Houston Rockets kalah, penampilan Olajuwon jadi perhatian banyak kalangan. Terbukti, seusai merayakan liburan Idulfitri, nama Olajuwon masuk dalam daftar 50 pemain terbaik NBA musim 1996-1997.
 Hakeem Olajuwon (kanan) mencetak 40 poin dalam satu laga pada musim 1996. (AFP/JAMES NIELSEN) |
Penampilan terbaik Olajuwon lainnya saat berpuasa Ramadan terjadi pada 18 Februari 1996. Ketika itu Olajuwon jadi sorotan karena diketahui sedang berpuasa. Banyak yang memprediksi penampilannya akan menurun.
Tak dinyana, Olajuwon membuat timnya unggul 18 poin pada akhir kuarter ketiga. Adapun pada puasa Ramadhan terakhir tahun itu, Olajuwon tampil selama 46 menit dan menciptakan 40 poin dalam satu laga. Ini salah satu performa terbaiknya.
Rekan satu tim Olajuwon, Clyde Drexler mengatakan permainan yang ditampilkan rekannya itu membuat semua tim terinspirasi. "Kami semua bermain seperti sedang berpuasa," ucap Drexler kepada jurnalis NBA seusai pertandingan.
[Gambas:Video CNN]