Sebagai atlet yang telah makan asam garam di UFC dan ONE Championship, Demetrious Johnson paham betul budaya dari masing-masing organisasi.
Dalam sesi wawancara di siniar The MMA Hour, "Mighty Mouse" dimintai pendapatnya tentang drama dan keributan susulan yang kerap terjadi di belakang panggung usai dua atlet bertarung.
Menurut DJ, juara paling dominan di UFC dengan 12 gelar, sesi di belakang panggung adalah apa yang membuatnya cinta dengan rumah barunya ONE Championship.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebutkan, budaya belakang panggung di "The Home of Martial Arts" kaya akan rasa saling menghormati satu sama lain meski telah bertarung hingga darah penghabisan dalam laga. Hal itu dirasakannya berbeda dengan di UFC.
Ia pun menceritakan salah satu momen di belakang panggung dalam gelaran akbar ONE X pada 26 Maret lalu. Ia dibuat takjub ketika Juara Dunia ONE Women's Atomweight World Grand Prix Stamp Fairtex menghampiri Juara Dunia ONE Flyweight Adriano Moraes usai kalah dari Angela Lee.
"Stamp Fairtex datang ke Adriano [Moraes] dan ia mengatakan bahwa ingin sekali menang. Moraes pun berkata bahwa ia paham dengan apa yang dirasakan Stamp. Namun, hari ini kamu masih harus belajar. Ini adalah waktumu untuk belajar," ujar Johnson menirukan ucapan Moraes.
Di belakang panggung, Johnson menyebut dirinya berbicara dengan Adriano. Johnson juga berbicara dengan mantan lawannya Yuya Wakamatsu.
"Seperti kita semua adalah atlet dan profesional. Kami semua ingin menang dan melihat yang lainnya menang dan melakukan kebaikan," sambung Johnson.
Johnson pun menyebut, kalau atlet-atlet di ONE Championship cenderung lebih santai dan minim drama. Tidak gampang panasan atau doyan ribut seperti di tempat bertarungnya dulu.
"Kita tidak pernah meremehkan satu sama lain. Vibe di sana sangat berbeda dengan di sini. Tak ada orang yang mengendap-endap di belakangmu di resto steik dan memukul rontok gigimu, kamu tahu kan apa yang kumaksud?" ujar Johnson, merujuk pada aksi petarung UFC Jorge Masvidal yang ditahan pihak kepolisian karena disangka melakukan penyerangan terhadap Colbey Covington di sebuah restoran beberapa hari setelah mereka bertarung di oktagon UFC.
(aor)