Pelatih Klub Brasil Dipecat Usai Tanduk Wasit Wanita Secara Brutal
Pelatih klub Brasil Desportivo Ferroviaria, Rafael Soriano, langsung dipecat usai menanduk hakim garis wanita secara brutal.
Insiden memalukan terjadi dalam pertandingan antara Desportivo Ferroviaria vs Nova Venecia di kasta kelima sepak bola Brasil, Minggu (10/4).
Kejadian ini berawal saat pelatih Desportivo Ferroviaria Rafael Soriano masuk ke lapangan untuk menentang keputusan wasit setelah peluit babak pertama dibunyikan.
Karena protes berlebihan Soriano diberi kartu kuning oleh wasit. Saat bersamaan hakim garis wanita, Marcielly Netto, ikut berusaha meredakan situasi.
Soriano marah atas intervensinya hingga menanduk wasit wanita tersebut. Soriano langsung ditarik oleh pemain lain, sementara Netto juga menjauh sembari memegangi hidungnya.
Wasit pun langsung memberikan kartu merah untuk Soriano. Soriano sempat kembali mencoba menghampiri Netto untuk kali kedua. Namun, upayanya dicegah oleh sejumlah petugas polisi.
Desportivo Ferroviaria pun telah mengkonfirmasi bahwa Soriano telah dipecat usai insiden memalukan tersebut.
"Desportiva Ferroviaria mengumumkan kepada publik untuk menginformasikan bahwa itu menolak segala jenis kekerasan, baik fisik, verbal, moral atau emosional, terutama terhadap perempuan, dan kami bersimpati pada asisten wasit Marcielly Netto. Kami siap sedia untuk apa pun yang diperlukan," bunyi sebuah pernyataan klub dikutip dari Sportbible.
"Kami juga memberi tahu Anda bahwa dalam menghadapi situasi yang terjadi saat ini pelatih Rafael Soriano telah mengakhiri kerjasama dengan klub."
Klub Brasil itu kembali merilis pernyataan baru pada Senin (11/4), mengklaim mereka telah berusaha untuk menghubungi Netto untuk menawarkan bantuan.
"Kami menginformasikan bahwa Desportiva Ferroviaria mencoba menghubungi wasit Marcielly Netto melalui telepon untuk meminta maaf, menawarkan bantuan, dukungan, dan menyediakan diri, tetapi tidak dijawab," tulis Desportiva Ferroviaria.
"Kami memahami situasi saat ini, menghormati privasi korban dan akan menunggu. Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk membantu apa pun yang diperlukan. Klub juga akan menawarkan bantuan psikologis profesional dan mengembangkan tindakan untuk memerangi segala jenis kekerasan terhadap perempuan di dalam dan di luar stadion."