Jakarta, CNN Indonesia --
Tersisa satu gelar bergengsi yang belum digapai Liverpool dalam lima tahun terakhir. Gelar yang dirindukan tersebut adalah Piala FA.
The Reds terakhir kali menjuarai turnamen lintas divisi itu pada 2005/2006 atau 15 musim berlalu. Sudah lama pula tim asuhan Jurgen Klopp ini tak melaju hingga partai puncak Piala FA.
Pada edisi 2011/2012, Liverpool melaju ke final setelah mengalahkan Everton. Kini kans Liverpool tampil di final kembali terbuka. Syaratnya mengalahkan Manchester City pada Sabtu (16/4) malam WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mohamed Salah dan kawan-kawan sangat berambisi meraih gelar ini agar kans treble atau bahkan quadruple tergapai. Saat ini Liverpool sudah mengoleksi satu gelar, yaitu Piala Liga Inggris 2021/2022.
Kans juara Liverpool lainnya adalah Liga Inggris dan Liga Champions. Di kompetisi domestik, Liverpool terus membayangi Man City dengan selisih satu poin, sedangkan di Eropa mereka sudah menjejakkan kaki di semifinal.
Namun, sejarah mencatat hanya sedikit klub yang juara Piala Liga pada akhir musim mampu mengukir treble winner. Man City jadi klub terakhir Inggris yang membuat treble winner, yakni pada musim 2018/2019.
Tepat 20 tahun sebelumnya, 1998/1999, sang tetangga Manchester United meraih treble. Sama seperti City, tak ada gelar Piala Liga dalam pesta tersebut. Yang ada juara Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Champions.
Terkait tradisi treble kota Manchester dalam kurun 20 tahun, Liverpool juga terakhir kali mencipta treble 20 tahun lalu atau musim 2000/2001. Bedanya, treble Liverpool tanpa adanya gelar Liga Champions.
Itu dari segi sejarah. Liverpool dan Man City sama-sama pernah meraih treble. Dari segi teknis, Liverpool dalam tekanan berat. Ini karena mereka harus menjalani laga berat selama April.
Setelah jumpa Man City, mereka akan bertemu Manchester United. Jika ditanya ke fan klub, kecenderungan yang mungkin keluar adalah tak apa tersingkir di Piala FA asal bisa kalahkan Manchester United.
Setelah itu masih ada Villarreal dalam Liga Champions. Artinya Klopp harus mengatur komposisi pemain dan menjaga kebugaran pemain agar tak kehabisan bensin. Jika habis bensin, jangankan quadruple, treble bisa meleset.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>
Satu-satunya posisi Manchester City yang tak diisi pemain bintang adalah kiper. Memang ada Ederson, tetapi namanya bukan sosok dari Brasil yang diagungkan dalam kawasan sepak bola Eropa.
Musim ini Ederson hanya tampil sekali di Piala FA. Pep Guardiola, pelatih Man City, lebih memilih Zack Steffen untuk menjaga mistar gawang. Hasilnya, kiper asal Amerika Serikat ini tak mengecewakan.
Untuk melawan Liverpool di semifinal Piala FA pada Sabtu (16/4) malam, akankah Steffen yang jadi pilihan? Sepertinya tidak. Ederson kemungkinan akan menjadi andalan Guardiola.
Kondisi sebaliknya dialami penjaga gawang Liverpool. Sejak insiden Loris Karius, The Reds selalu punya kiper ternama, Alisson Becker. Pria 27 tahun ini pula yang jadi saingan Ederson di timnas Brasil.
Untuk lini pertahanan, selama Virgil van Dijk tak kehilangan motivasi atau mengalami cedera, Liverpool tak perlu risau. Kinerja bek asal Belanda ini, meski sering diremehkan, tetaplah palang kukuh.
Bek utama The Citizens juga tak sementereng Liverpool. Nama-nama Kyle Walker, Ruben Dias, John Stones, Nathan Ake, Oleksandr Zinchenko, hingga Aymeric Laporte bukanlah yang terbeken di dunia.
Jika Guardiola menduetkan Laporte dengan Stones, seperti dalam leg kedua Liga Champions Eropa melawan Atletico Madrid, ini jadi kesempatan bagi Mohamed Salah, Sadio Mane, atau Roberto Firmino melakukan eksplorasi.
Trio ini bisa menjadi momok pertahanan Man City. Apalagi Salah dan Mane sempat disimpan tenaganya dalam laga melawan Benfica. Keduanya main di babak kedua, tidak seperti Firmino yang starter dan mencetak gol.
Salah-Firmino-Mane pada musim 2021/2022 sudah mencetak 55 gol. Salah menjadi yang tersubur dengan 28 gol dari 40 pertandingan di semua ajang. Namun ini tidak termasuk bersama tim nasional.
Pada saat yang sama, trio yang dipasang Guardiola saat melawan Atletico Madrid, Phil Foden, Bernardo Silva, dan Raheem Sterling, tak terlalu subur. Ketiganya mengoleksi 36 gol pada musim 2021/2022.
Namun, yang bakal menjadi kunci sesungguhnya duel ini adalah pertarungan ide, kreativitas di lini tengah antara kedua tim yang berpotensi menentukan hasil pertandingan. Dalam hal ini Man City harus putar otak karena pemain kreatif mereka, Kevin De Bruyne sudah pasti absen karena cedera saat melawan Atletico Madrid di Liga Champions.
[Gambas:Video CNN]