Sudah lama tak merasakan kekalahan, Barcelona harus menelan dua hasil negatif secara beruntun baik di ajang Eropa maupun kompetisi domestik.
Kedatangan Xavi sempat membuat Barcelona bergairah. Barcelona tak pernah kalah dalam 15 pertandingan secara beruntun, sejak terakhir dikalahkan Athletic Club pada 21 Januari hingga menundukkan Levante pada 11 April.
Di dalam deretan hasil tersebut, bahkan Barcelona bisa mengalahkan Real Madrid empat gol tanpa balas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Barcelona kemudian menyodok ke peringkat kedua klasemen, melewati Real Betis, Sevilla, dan Atletico Madrid.
Memasuki pertengahan Mei, Barcelona ditampar kenyataan. Eintracht Frankfurt membuat Blaugrana tersingkir dari Liga Europa. Kemudian Cadiz melanjutkan penderitaan Gerard Pique dan kawan-kawan dalam laga dini hari tadi.
Barcelona kembali melanjutkan tren buruk tidak pernah menang atas Cadiz dalam empat laga terakhir di La Liga Spanyol.
Kekalahan dari Cadiz pula memutus catatan 15 laga tanpa kalah di kompetisi domestik. Kali terakhir Barcelona kalah di La Liga Spanyol adalah ketika takluk 0-1 dari Betis, yang juga merupakan kekalahan pertama Xavi saat menjadi juru latih klub asal Catalunya tersebut.
Barcelona kini hampir dapat dipastikan akan absen meraih trofi pada musim ini. Satu-satunya kesempatan adalah di La Liga Spanyol, namun Blaugrana kini tertinggal 15 poin dari Madrid yang memimpin klasemen. Sementara pertandingan menyisakan enam hingga tujuh laga lagi.
Kans yang terbilang cukup besar untuk menjadi juara muncul di ajang Liga Europa, namun Eintracht Frankfurt mengubur impian tersebut di babak perempat final.
Sebelumnya Barcelona rontok di babak 16 besar Copa del Rey, kalah di semifinal Supercopa Spanyol, dan tidak lolos ke babak knock out Liga Champions.
(nva/nva)