Kemenangan Kilat Liam Harrison dari Muangthai Jadi Sejarah Muay Thai

ONE Championship | CNN Indonesia
Sabtu, 30 Apr 2022 19:37 WIB
Setelah dua kali terjatuh, Liam Harrison kembali bangkit dan membalas Muangthai PK. Saenchai dengan tiga knockdown pada laga di ajang ONE 156, Jumat (22/4). (Foto: Arsip ONE Championship)
Jakarta, CNN Indonesia --

Liam Harrison menyajikan penampilan luar biasa dalam ajang ONE 156 menghadapi Muangthai "Elbow Zombie" PK. Saenchai pada Jumat (22/4). Setelah dua kali terjatuh, dia kembali bangkit dan membalas dengan tiga knockdown.

Sebelumnya, Harrison sempat berada di batas kekalahan. Pada satu menit pertama, dia terjatuh usai menerima tendangan dan pukulan lawan. Namun, petarung asal Inggris itu berhasil membalikkan keadaan dengan tiga kali menjatuhkan Muangthai sebelum ronde pertama selesai.

Tak ayal, penampilan tersebut tak hanya memberi kemenangan pada Harrison, tetapi juga bonus senilai US$100 ribu beserta tiket untuk menjadi penantang berikut bagi Nong-O Gaiyanghadao sebegai pemilik sabuk Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai.

Pemberian bonus itu sendiri bukan hal lumrah. Biasanya, CEO ONE Championship Chatri Sityodtong memberi bonus sebesar US$50 ribu bagi satu atlet, di luar bayaran laga dan kemenangan. Meski hanya berjalan sekitar 90 detik, tak sedikit yang menganggap laga Harrison melawan Saenchai sebagai ronde terhebat dalam sejarah pertarungan Muay Thai.

Laga itu jadi lebih istimewa, karena julukan "Elbow Zombie" disematkan pada Muangthai bukan tanpa alasan. Selain serangan sikut yang mematikan, Muangthai juga memiliki gaya serang menyerupai zombie yang menyeruak maju, bahkan saat lawan melayangkan serangan.

Usai laga, Harrison menyatakan bahwa penampilannya tak didapat dari latihan beberapa minggu, namun juga buah konsistensi.

"Performa ini bukan hasil dari latihan selama enam atau delapan minggu, tetapi buah dari 23 tahun kerja keras, dedikasi, pengorbanan, dan determinasi. Dan hal itu pula yang telah membawa saya pada momen ini. Saya benar-benar percaya jika saya memang ditakdirkan untuk meraih gelar ini, gelar terhebat yang ada dalam olahraga kombat,"

"Semua [luka-luka] ini tak akan selamanya bisa tubuh saya tahan, tak lama lagi saya mungkin akan jadi orang tua tak berdaya yang berjalan menggunakan kursi roda. Namun, saat ini saya adalah binatang buas," ujar atlet 36 tahun tersebut.

Kemenangan tersebut mempertajam raihan Harisson menjadi 90-24-2 (menang-kalah-seri) dalam kiprah di dunia olahraga kombat selama dua dekade.

(rea)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK