ANALISIS

Indonesia di Uber Cup: Yang Muda, Yang Menjawab

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Selasa, 10 Mei 2022 15:10 WIB
Tim Indonesia datang ke Uber Cup 2022 dengan materi pemain muda dan mereka sukses menjawab tantangan yang diberikan dengan sangat baik.
Ana/Tiwi dan kawan-kawan sukses melangkah ke perempat final Uber Cup 2022. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Dengan dua kemenangan di tangan, Indonesia kini akan menghadapi Jepang untuk memperebutkan status sebagai juara grup A. Indonesia juga sudah menggaransi satu tempat di perempat final Uber Cup.

Walaupun lawan-lawan lebih berat bakal hadir di hadapan, Tim Indonesia diyakini bakal lebih menikmati permainan dan atmosfer pertandingan level atas yang selama ini mereka mimpikan.

Langkah-langkah putri-putri Indonesia di Uber Cup 2022 sudah dinyatakan berhasil. Semakin jauh melangkah di turnamen ini, berarti semakin tinggi level keberhasilan yang mereka dapatkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sambil menanti hasil akhir yang bakal ditorehkan oleh Tim Uber Indonesia, hal yang menarik untuk disikapi adalah percepatan perbaikan peringkat pemain-pemain Indonesia di ranking BWF.

Terkadang, perbedaan kualitas antara pemain-pemain di luar 100 atau 200 besar dengan pemain peringkat 50-100 besar tidaklah signifikan. Perbedaan peringkat mereka terkadang hanya didasarkan pada perbedaan kesempatan mengikuti turnamen.

Komang Ayu Cahya Dewi di Uber Cup 2022.PBSI harus jeli dalam perencanaan turnamen untuk pemain-pemain muda yang masih berada di luar 100 dunia. (Arsip PBSI)

Semakin rutin seorang pemain mengikuti turnamen, maka semakin besar peluang untuk mengumpulkan poin. Permasalahannya, untuk bisa masuk ke sebuah turnamen, kuota pemain untuk turnamen itu terbatas sehingga penyusunannya kembali merujuk pada peringkat dan poin yang dimiliki seorang pemain.

Karena itu, PBSI sebagai induk organisasi dalam hal ini harus jeli untuk bisa memilih turnamen-turnamen yang bisa jadi batu loncatan pemain-pemain muda untuk selekasnya masuk 100 besar kemudian 50 besar dan 30 besar.

Ketika sudah sampai di titik itu, barulah mereka bisa rutin mengikuti turnamen BWF Super 300 dan turnamen di atasnya serta berupaya keras bersaing di level atas.

Tanpa pemilihan turnamen yang tepat dan perencanaan yang matang, pemain-pemain muda akan kesulitan mendapat kesempatan tampil dan menerobos persaingan level elite dalam waktu cepat.



(nva)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER