Sejak 2001 angkat besi Indonesia tak pernah bisa meraih lebih dari lima emas pada ajang SEA Games. Tapi sejarah bisa berubah di SEA Games 2022.
Untuk SEA Games edisi ke-31 yang digelar di Hanoi, Vietnam, ini PABSI mengirim 13 atlet. Rinciannya enam atlet putra dan tujuh atlet putri. Dari 13 atlet ini ada enam hingga tujuh nomor yang berpeluang meraih medali emas.
Ada lima nomor emas favorit, yakni dari 61 kg putra (Eko Yuli Irawan), 73 kg putra (Rahmat Erwin Abdullah), 81 kg putra (Rizki Juniansyah), 49 kg putri (Windy Cantika), dan +71 kg putri (Nurul Akmal).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua potensi emas lainnya bisa disumbangkan Muhammad Zul Ilmi dari nomor 89 kg putra dan Sarah dari nomor 59 kg putri. Namun asa keduanya akan diadang jagoan-jagoan Thailand, Vietnam, dan Filipina.
Wakil Ketua Umum PABSI Djoko Pramono tak mau sesumbar. Ia tak memberi target jumlah emas di SEA Games 2022, tetapi yakin angkat besi bisa menoreh prestasi. Bahkan juara umum mungkin saja diraih.
Kali terakhir Indonesia menjadi juara umum angkat besi SEA Games pada 2009. Empat emas tersebut diraih Jadi Setiadi (56 kg putra), Eko Yuli (62 kg putra), Triyanto (69 kg putra), dan Lisa Rumbewas (58 kg putri).
![]() |
"Waktu di Filipina, 10 atlet berangkat dan semuanya bawa medali. Apakah lebih baik atau lebih jelek dari dua tahun yang lalu? Tidak ada yang tahu, kita lihat saja. Tapi 13 lifter ini yang terbaik dari Indonesia," kata Djoko.
Pelatih kepala pelatihan nasional (pelatnas) angkat besi PBSI Dirdja Wihardja optimistis Indonesia akan membuat kejutan di SEA Games 2022. Thailand dan Vietnam memang favorit juara umum, tetapi Indonesia bisa menyelak.
Untuk itu Dirdja dituntut berhitung secara matang, saksama, dan akurat. Pasalnya Windy Cantika dan Rizki Juniansyah terlebih dahulu tampil di Kejuaraan Dunia Angkat Besi Junior pada 1-9 Mei.
"Itu kami harus menghitung bagaimana kondisi si atlet. Windy tanding tanggal 19 Mei dan Rizki tanggal 20 Mei. Jadi ini kita persiapkan sebaik mungkin setelah dari kejuaraan dunia," kata Dirdja.
"Tidak masalah dengan peak [puncak penampilan]. Angkat besi kan olahraga terukur. Kekuatan latihan apa teknik yang kita benahi dalam waktu singkat. Kekuatan pasti diperbaiki. Itu sih kuncinya," ucapnya.
Bersambung ke halaman kedua >>>