Eko Yuli Irawan sempat minder jadi perwakilan kontingen tertua angkat besi Indonesia di kelas 61 kilogram. Namun rasa tak nyaman itu ia tepis demi merah putih di SEA Games 2021 (2022).
Eko tampil percaya diri saat memulai angkatan 130kg snatch di Hanoi Sport Center, Jumat (20/5). Angkatan kedua dengan beban 135kg pun dilibas. Sayang, angkatan ketiga seberat 138kg gagal dituntaskan.
Kemudian Eko sempat gagal di angkatan pertama 155kg clean and jerk. Beruntung angkatan keduanya sukses. Setelah melihat lawan, Eko memutuskan tak melakukan angkatan ketiga karena emas sudah dikunci.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lifter 32 tahun itu berhak meraih medali emas SEA Games 2021 dengan total angkatan 290kg. Ini memang jauh dari rekor SEA Games atas namanya sendiri yang tercipta dalam SEA Games 2019 di Filipina.
Ketika itu angkatan snatch Eko adalah 140kg dan clean and jerk 169kg. Total angkatannya adalah 309kg. Dibanding angkatannya saat Olimpiade 2020 di Tokyo, angkatan kali ini pun jauh di bawah.
Eko mengakui hanya mengincar medali emas di SEA Games 2021. Ini adalah emas keenamnya setelah meraih hal sama pada 2007, 2009, 2011, 2013, dan 2019. Sejatinya ada satu medali lagi, yakni perak pada 2017.
Jam terbangnya yang panjang di pesta olahraga Asia Tenggara ini terkadang membuatnya minder. Pasalnya banyak yang tampil adalah atlet-atlet muda yang dipersiapkan untuk jangka panjang.
"Kadang minder sendiri paling tua, tapi bagi kami atlet angkat besi, mau tua atau muda siapa yang kuat dia menang. Di angkat besi kan gak ditentukan siapa yang paling muda, tapi siapa yang paling kuat," kata Eko.
"Selagi kita masih nomor satu kenapa tidak. Kalau yang mudanya ingin tampil di sini, harus kalahin saya dulu. Kalau saya bisa kalah berarti tahu kualitasnya seperti apa. Kita mendidiknya seperti itu," ucapnya.
Soal kegagalannya menyelesaikan angkatan ketiga snatch dan pertama clean and jerk, persiapan mepet jadi alasan. Eko memang bergabung dengan pelatihan nasional [pelatnas] angka besi paling akhir atau hanya sebulan.
"Memang persiapannya agak mepet. Intinya sih saya di sini mencari medali emas. Kalau memang memungkinkan naik [rekor]. Mungkin persiapan untuk berikutnya bisa lebih matang lagi," ucap Eko.
"Untuk saat ini saya difokuskan untuk medali emas dulu. Menang 1kg sama 10kg sama saja kan. Ini persiapan paling mepet. Kalau dulu SEA Games di November atau Desember, tapi ini Mei," ujar atlet asal Lampung ini.
Target Eko selanjutnya adalah Olimpiade Paris 2024. Walau usianya tak muda lagi, peraih medali perak Olimpiade 2016 dan 2020 ini masih yakin bisa bersaing. Itu pun asal dipercaya oleh negara.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>