Torehan Manchester City dan Liverpool pada musim ini menunjukkan cuma dua tim tersebut yang konsisten berburu gelar juara.
Bandingkan dengan Chelsea yang berada di peringkat ketiga tetapi hanya mencatat 74 gol dan 32 kali kebobolan, atau Tottenham Hotspur yang mencetak 64 gol dan 40 kali kebobolan sebagai penghuni posisi keempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perbedaan gol pada tim empat besar klasemen membuktikan Man City dan Liverpool sama-sama layak menjadi calon kuat juara.
Pekan terakhir Liga Inggris nanti bukan sebatas duel demi trofi Premier League, tetapi juga gengsi antara Liverpool dan Man City.
Liverpool sedang merajut asa meraih gelar quadruple jika menjuarai Premier League dan Liga Champions setelah menyabet gelar FA Cup serta Piala Liga Inggris.
Sementara Man City yang kembali gagal juara Liga Champions, ingin menjaga kepercayaan penggemar dengan memenangkan titel keenam era Premier League.
![]() |
Pada matchday ke-38 nanti Man City menjamu Aston Villa di Etihad, Minggu (22/5), sedangkan Liverpool menjamu Wolverhampton Wanderers di Anfield.
Liverpool bisa lebih diuntungkan untuk perebutan gelar juara Liga Inggris nanti. Pasalnya, di skuad Villa nanti terdapat 'darah-darah' Liverpool yang bisa membantu Villa menjegal Man City.
Villa kini dilatih Steven Gerrard, legenda hidup Liverpool yang tidak pernah merasakan trofi Premier League, serta Philippe Coutinho yang memiliki musim apik di klub asal kota pelabuhan itu.
Tim tamu boleh jadi ingin mengakhiri musim dengan apik, tanpa kekalahan. Namun di luar itu semua Gerrard dan Coutinho diyakini akan 'habis-habisan' demi menjegal tuan rumah dan membantu Liverpool juara.
Apabila Liverpool menang atas Wolves, sedangkan Man City ditahan Villa, tim asuhan Jurgen Klopp itu akan jadi juara.
Sebaliknya, Man City akan juara sekalipun dengan hasil imbang jika Liverpool juga ditahan Wolverhampton.