Hanoi, CNN Indonesia --
Rizki Juniansyah jatuh lemas begitu angkatan clean and jerk 200kg gagal. Emas SEA Games 2021 (2022) yang sudah di depan mata pun sirna.
Ayahnya sekaligus pelatih, Muhammad Yasin, dengan tergopoh naik ke atas panggung. Ia membangunkan putranya itu lantas mengajaknya memberi salam penghormatan kepada suporter Indonesia yang datang, Sabtu (21/5).
Kekecewaan yang membuncah itu tak bisa ditutupi. Hingga prosesi pengalungan medali, belum terselip senyum di bibirnya. Seusai prosesi, ia pun langsung pergi menuju ruang pemanasan atlet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di ruangan lima kali 15 meter itu Rizki memeluk ayahnya dengan erat. Setelah berpelukan hangat sekitar satu menit, mata Rizki tampak berkaca-kaca. Sepertinya pemuda kelahiran 2003 ini tak mampu menahan emosi.
Setelah tes doping Rizki baru bersedia ditemui jurnalis. Rasa sedih dan kecewa yang menguasai sesaat sebelumnya sudah mulai padam. Senyum pun sudah bisa ia sunggingkan.
Rizki berhak atas medali perak kelas 81kg dengan total angkatan 354kg. Rinciannya 157kg snatch dan 197kg clean and jerk. Adapun medali emas diraih atlet Thailand Suepsuan Natthawut dengan 155kg.
 Rizki Juniansyah didatangi ayahnya. (CNN Indonesia/ Abdul Susila) |
Perebutan medali emas ini menghadirkan drama. Natthawut memulai angkatan dari beban 190kg lantas 195kg. Adapun Rizki dari 192kg ke 197kg. Dalam duel angkatan ketiga, Rizki awalnya mematok angkatan 198kg.
Melihat itu, pelatih Natthawut asal Indonesia, Lukman, memasukkan angka 200kg. Melihat lawan menaikkan angka emas, tim pelatih Rizki ikut menaikkan beban menjadi 200kg.
Tak dinyana Natthawut yang adalah seorang tentara dan baru pulih dari Covid-19 mampu mengangkat beban dengan sempurna. Ini adalah perjudian berhasil dari Natthawut yang sebelumnya tak pernah sukses di 200kg.
Melihat lawan sukses, tekanan berada di Rizki. Pemuda asal Banten ini mau tak mau harus berhasil juga agar emas di depan mata tergapai. Sayang Rizki kurang tenang sehingga angkatannya tak sempurna.
"Enggak terlalu banyak ke mental, tapi memang sudah seperti biasa saya bertanding dan dilatih mentalnya. Di sini diuji. Cuma saya tetap berusaha mengangkat semaksimal mungkin dan hasilnya seperti ini," kata Rizki.
Bersambung ke halaman kedua >>>
Saat tampil di kelas 81kg putra SEA Games 2021 (2022), Rizki menjadi atlet paling enteng. Beratnya hanya 76,40 kg. Adapun lawan-lawan lainnya rata-rata di atas 80 kilogram.
Ini adalah kelas baru bagi Rizki. Sebelumnya saat tampil di Kejuaraan Dunia Angkat Besi Junior 2022 di Yunani, ia tampil di kelas 73kg. Ketika itu ia meraih medali emas dan memecahkan rekor dunia junior snatch.
Tak sampai dua minggu dari kejuaraan itu, Rizki tampil di SEA Games Vietnam. Ini adalah ajang pesta olahraga pertamanya. Mentalitas Rizki sebagai atlet muda benat-benar diuji oleh lifter senior.
"Alhamdulillah perjuangan saya sudah terlihat sampai di SEA Games ini. Ini SEA Games pertama saya dan pertama main di kelas 81 kg, karena biasanya main di kelas 73 kg," kata Rizki seusai tes doping.
"Memang di SEA Games ini target saya bukan emas. Memang ini pertama, jadi belum tahu lawannya seperti apa. Kalau di kelas 73kg kemungkinan bisa ditargetkan emas," ucap Rizki.
Setelah ini Rizki akan kembali ke kelas 73kg. Pasalnya tidak ada nomor 81kg di Olimpiade 2024 Paris. Dalam pesta olahraga sejagat ini nantinya hanya ada lima kelas yang dipertandingkan.
 Rizki Juniansyah meraih medali perak di SEA Games 2021. (CNN Indonesia/ Abdul Susila) |
Dalam artian Rizki akan bersaing dengan Rahmat Erwin Abdullah yang meraih medali emas SEA Games 2021. Keduanya akan sama-sama dikirim PBSI mengikuti kejuaraan angkat besi sebagai kualifikasi ke Olimpiade.
Pelatih kepala PB PABSI Dirdja Wihardja mengatakan Rizki hanya akan tampil di kelas 83kg untuk SEA Games. Kemungkinan ia akan tampil di kelas yang sama pada SEA Games berikutnya.
"Ke depan kita mempersiapkan Rizki di babak kualifikasi Olimpiade di kelas 73kg juga. Nanti di Olimpiade kelas hanya lima. Hanya peluang itu di kelas 61 dan 73," ucap Dirja di ruangan pemanasan atlet.
"Jadi nanti kita punya lifter dua lapis, Rahmat Erwin dan Rizki Juniansyah. Ini kita rawat, terutama nanti di November akhir ada kualifikasi Olimpiade. Siapa yang terbaik nanti yang dikirim," ujarnya.
Maksudnya satu di antara Rizki dan Erwin yang nantinya akan tampil di Olimpiade Paris. Hal ini harus dilakukan karena satu negara hanya boleh mengirimkan satu atlet untuk satu nomor perlombaan.
[Gambas:Video CNN]