Sahroni: Tak Ada Penjualan dan Logo Bir di Formula E Jakarta

CNN Indonesia
Jumat, 27 Mei 2022 13:51 WIB
Ketua Panitia Pelaksana Jakarta E-Prix 2022 Ahmad Sahroni memastikan tidak ada penjualan bir dan logo perusahaan bir di ajang Formula E Jakarta.
Formula E Jakarta digelar 4 Juni mendatang. (AFP/BAY ISMOYO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Panitia Pelaksana (Organizing Committee) Jakarta E-Prix 2022, Ahmad Sahroni, memastikan tidak ada penjualan bir dan logo perusahaan bir di ajang Formula E Jakarta.

Sahroni mengatakan Heineken bukan sponsor resmi Formula E Jakarta, melainkan sponsor global Formula E Operations (FEO) selaku pengelola Formula E. Karena sifatnya yang merupakan sponsor global ini, Heineken hadir di berbagai seri balapan Formula E, termasuk di Arab Saudi.

"Perlu ditegaskan bahwa tidak ada penjualan bir dan logo perusahaan bir di ajang Jakarta E-Prix. Selain itu perlu diketahui juga bahwa Heineken adalah sponsor global FEO, yang hadir dalam seluruh seri balapan Formula E di berbagai kota, termasuk di Diriyah, Arab Saudi," ujar Sahroni dalam keterangannya, Jumat (27/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski Heineken berstatus sponsor global, Sahroni mengatakan FEO selaku pihak penyelenggara dan Heineken telah berkomitmen untuk menjunjung tinggi budaya lokal dan nilai-nilai masyarakat di negara atau kota yang menjadi host E-Prix.

Karena itu Sahroni menjamin tidak akan ada penjualan bir maupun logo Heineken di area sirkuit Jakarta E-Prix saat Formula E Jakarta digelar 4 Juni mendatang.

"Kami sudah bersepakat bahwa tidak akan ada logo Heineken di area sirkuit. Selain itu, tidak akan ada penggunaan sampanye beralkohol dalam acara penyerahan piala juara. Logo diganti dengan tagline berbunyi 'when you drive, never drink'," kata Sahroni.

Sebelumnya Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyoroti produsen minuman keras menjadi sponsor ajang balap Formula E di Jakarta.

Anwar mewanti-wanti kepada pemerintah daerah DKI ketika mengeluarkan suatu kebijakan harus memperhatikan nilai-nilai ajaran agama yang dianut mayoritas penduduk di daerah tersebut.

"Di negeri dan atau di daerah yang mayoritas penduduknya beragama tertentu maka pemerintah di daerah tersebut kalau akan melakukan sesuatu hendaklah memperhatikan nilai-nilai dari ajaran agama yang dianut oleh mayoritas penduduk di daerah tersebut," kata Anwar kepada CNNIndonesia.com pada Kamis (27/5).

[Gambas:Video CNN]

(yoa/har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER