Jakarta, CNN Indonesia --
Timnas Indonesia menjajal Bangladesh sebelum turun tanding menghadapi lawan-lawan sesungguhnya di kualifikasi Piala Asia 2023.
Shin Tae Yong telah mempersiapkan skuad Merah Putih guna menjalani sebuah target yang penting, lolos ke Piala Asia.
Sasaran masuk Piala Asia 2023 merupakan salah satu titik penting jika berbicara prestasi. Timnas Indonesia sempat menjadi peserta langganan kejuaraan paling top antarnegara Benua Kuning sejak 1996 hingga 2007.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah kali terakhir tampil dengan status tuan rumah di Piala Asia 2007, Timnas Indonesia tak pernah merasakan persaingan kelas elite di level kontinental.
Shin sudah gagal membawa Timnas Indonesia menjadi juara di AFF 2020 dan SEA Games 2021, maka Piala Asia 2023 tentu tak ingin dilewati pelatih asal Korea Selatan itu dengan kekecewaan.
Sebanyak 29 pemain sudah dipanggil ke dalam pemusatan latihan. Semuanya sudah tiba. Shin akan meracik taktik.
 Timnas Indonesia dijagokan menang atas Bangladesh. (REUTERS/CHALINEE THIRASUPA) |
Dengan mayoritas pemain-pemain yang sudah pernah merasakan polesan Shin, Timnas Indonesia tak perlu waktu lama untuk beradaptasi. Pertandingan melawan Bangladesh bisa dilihat sebagai uji coba yang bisa meningkatkan kepercayaan diri sebelum tampil dalam laga sesungguhnya.
Dari 29 nama yang saat ini berada di Bandung, tidak ada yang belum pernah dipanggil Shin. Stefano Lilipaly yang kembali lagi ke Timnas Indonesia juga sempat ikut pemusatan latihan bersama Shin pada 2020.
Ada pandangan yang menyebut Bangladesh kurang sepadan jadi lawan untuk mengukur kekuatan Timnas Indonesia. Jika dibandingkan tiga lawan yang akan dihadapi Skuad Garuda di kualifikasi Piala Asia 2023, Bangladesh bisa dibilang jauh panggang dari api.
Tetapi di sisi lain jadwal sudah dibikin, jadi tinggal bagaimana Shin dan anak asuhnya memanfaatkan pertandingan ini dengan sebaik mungkin untuk mempersiapkan diri sebelum berjumpa Kuwait, Jordania, dan Nepal.
Shin pun sudah menyatakan kemenangan sebagai tujuan dalam laga melawan Bangladesh, sehingga ia sudah menyebut akan mempersiapkan tim dengan baik.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>
Status Bangladesh yang merupakan salah satu peserta kualifikasi Piala Asia 2023 juga butuh laga pemanasan. Bangladesh yang masuk pot keempat akan berada satu grup dengan Bahrain, Turkmenistan, dan Malaysia.
Uji tanding melawan Timnas Indonesia akan bermanfaat bagi Bangladesh yang akan menghadapi lawan-lawan kuat.
Evan Dimas dan kawan-kawan sudah bertemu dengan lawan-lawan dari kawasan Asia Tenggara dalam kurun setengah tahun terakhir. Kendati Timnas Indonesia akan bertemu dua negara asal Timur Tengah yang tergolong bakal jadi rival berat di kualifikasi Piala Asia, Kuwait dan Jordan, melawan Bangladesh akan menjadi variasi lawan yang bisa menyegarkan permainan.
Timnas Indonesia unggul dari Bangladesh secara hitung-hitungan di atas kertas melalui peringkat FIFA, ranking 159 vs 188. Yang harus dilakukan ketika melawan skuad Bengal Tigers adalah membuktikan bahwa peringkat FIFA Indonesia benar-benar jauh di atas.
Dominasi pertandingan kudu dilakukan dengan menerapkan pola permainan yang rapi dan tanpa kecolongan. Yang lebih penting adalah gol guna menilai mutu lini serang Timnas Indonesia.
Jargon salah satu suporter sepak bola liga sepak bola Tanah Air, 'kami haus gol kamu', layak dikumandangkan dalam laga ini.
Melawan Bangladesh, seharusnya Timnas Indonesia tidak akan mendapat gedoran lawan. Tanpa meremehkan anak asuh Javier Cabrera, Bangladesh adalah lawan yang sulit menang. Dari 15 pertandingan sejak 2021, Bangladesh hanya menang dua kali, seri lima kali, dan kalah delapan kali.
Bangladesh hanya menang melawan Sri Lanka dan Maladewa. Selain itu Bangladesh kalah dari India, Oman, Palestina, Kirgistan, Sri Lanka, dan Maladewa.
 Timnas Indonesia akan kembali berlaga setelah kali terakhir berlaga dalam uji tanding melawan Timor Leste pada Januari 2022. (www.pssi.org) |
Dalam periode yang sama, Timnas Indonesia menelan empat kekalahan dari 17 pertandingan. Kemenangan pun bukan hal asing bagi Timnas Indonesia, namun ada permasalahan yang harus dituntaskan.
Penyelesaian akhir menjadi bahaya laten Timnas Indonesia. Efektivitas serangan patut menjadi evaluasi yang dibenahi saat melawan Bangladesh.
Gaya main Shin yang tidak mengandalkan satu ujung tombak selama ini bisa ditutup dengan kemampuan sayap-sayap cepat dan gelandang-gelandang bertipikal ofensif.
Shin kali ini pun tak mengubah gaya main. Ada Dimas Drajad dan Muhammad Rafli yang bisa menjadi ujung tombak. Namun sederet penyerang sayap juga menghuni skuad pilihan Shin.
Keberadaan Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Irfan Jaya, Irfan Jauhari, Saddil Ramdani, dan Terens Puhiri jadi indikasi Shin menekankan pola main yang diinginkan.
Keberadaan Dimas dan Rafli seyogianya tak hanya jadi pelengkap, tetapi menjadi opsi ketika sayap-sayap Garuda mengalami kebuntuan.
Kolaborasi lini depan yang apik dinanti suporter Indonesia sembari menunggu kiprah tim kesayangan di kualifikasi Piala Asia. Tentunya fondasi serangan dari belakang pun harus dipancang sekukuh mungkin demi gol-gol menuju Piala Asia.
[Gambas:Video CNN]