Kemenangan Timnas Indonesia atas Kuwait di laga perdana Kualifikasi Piala Asia 2023, tak luput dari sejumlah titik lemah yang perlu dibenahi.
Pembenahan ini sangat krusial untuk diperbaiki Shin Tae Yong karena selanjutnya akan bentrok dengan Yordania pada Sabtu (11/6) malam waktu Kuwait atau Minggu (12/6) dini hari WIB.
Sejarah mencatat, Timnas Indonesia tak pernah menang atas Yordania. Dari empat pertemuan, semuanya berakhir dengan kekalahan. Yordania membukukan 12 gol dan Indonesia hanya mencetak dua gol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan pertama terjadi pada 12 Februari 2004. Dalam laga di Amman tersebut tim Merah Putih menyerah dengan skor 1-2. Setelahnya kalah 0-1 (2011), 0-5 (2013), dan 1-4 (2019).
Dari peringkat FIFA, Indonesia pun jauh tertinggal. Saat ini Yordania menempati peringkat ke-91, sedang Indonesia di posisi ke-159. Ini posisi terbaik Yordania setelah era suram 2017 dan 2018.
Ketika itu Yordania bertengger di antara posisi 103 hingga 118. Kehadiran pelatih Adnan Hamad memberi efek. Selama dalam asuhan pria 61 tahun ini Yordania menang 10 kali dan kalah 5 kali dari 15 laga.
Dalam artian skuad yang akan dihadapi Fachruddin Aryanto dan kawan-kawan adalah salah satu generasi terbaik Negeri Kerajaan Hasyimiyah ini. Karenanya Timnas Indonesia harus waspada.
Jika melihat rekaman kemenangan Yordania 2-0 atas Nepal (8/6), serangan sayap dan umpan terobosan jadi senjata mematikan. Ini hampir sama dengan pola main Kuwait dengan kadar yang lebih klinis.
Pola ini terbukti membuat pertahanan Indonesia kewalahan saat melawan Kuwait. Pada 10 menit awal laga, dua kali serangan sayap yang diakhiri dengan umpan terobosan menembus pertahanan.
Perihal masalah ini pemain bertahan Indonesia 'seperti terbiasa' hanya fokus melihat bola dan mengabaikan pergerakan pemain lawan yang masuk ke dalam kotak penalti.
Kelebihan Yordania lainnya adalah tendangan jarak jauh. Gol ke gawang Australia dalam laga uji coba pada 1 Juni 2022 adalah buktinya. Mausa Al Tamari merobek gawang Australia lewat gol roket dari luar kotak penalti.
Kolektivitas permainan Yordania memang tak meragukan. Dari 18 pertandingan selama 2021-2022, penguasaan bola mereka dominan. Hal ini bisa menjadi alarm bagi Timnas Indonesia asuhan Shin.
Bersambung ke halaman berikutnya...