Jakarta, CNN Indonesia --
Yordania tak lebih baik dari Kuwait. Itu terbukti dalam hasil Kualifikasi Piala Dunia 2022. Karenanya kans Timnas Indonesia kembali meraih poin di Kualifikasi Piala Asia 2023 sangat terbuka.
Dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada 2019 hingga 2021, dua kali Kuwait dan Yordania bentrok. Hasilnya berakhir sama kuat 0-0. Kuwait jadi runner up grup, tepat di atas Yordania.
Dengan skuad yang 80 persen sama, Kuwait takluk dari Timnas Indonesia dalam laga perdana Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023. Tampil di Stadion Jaber Al Ahmad, tuan rumah takluk 1-2.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenangan ini membuka mata bahwa Fachruddin Aryanto dan kawan-kawan punya potensi lolos ke putaran final Piala Asia 2023. Yordania yang masuk 100 besar dunia kiranya tak perlu terlalu ditakuti.
Secara permainan, ditinjau dari pertandingan Yordania kontra Australia (1/6) dan Nepal (8/6), karakter main tim berjulukan The Chivalrous tersebut tidak jauh berbeda dengan Kuwait.
Mereka menerapkan pressing ketat saat lawan menguasai bola, aktif menyerang lewat sayap, umpan silang jadi formula sukses, dan tendangan dari luar kotak penalti jadi senjata utama.
Bedanya serangan Yordania lebih jeli. Pada 2022 Yordania mengoleksi tujuh gol dan tiga kebobolan dari empat pertandingan. Adapun pada 2021 membukukan 34 gol dan 14 kali kebobolan dari 14 laga.
Pada saat yang sama Timnas Indonesia sudah mencetak 11 gol dan lima kali kebobolan dari lima pertandingan selama 2022. Tahun sebelumnya, Timnas melesakkan 27 gol dan 14 kebobolan dari 12 laga.
Permainan Timnas Indonesia pun makin rapi. Formasi tiga bek tengah sejajar atau total lima bek berjalan baik. Disiplin dan fokus pemain terjaga dengan baik saat formasi ini dipakai.
Formasi pragmatis 'parkir bus' itu terbukti saat lawan Vietnam di Piala AFF 2020 (2021) dan terbaru saat melawan Kuwait. Bedanya kini daya dobrak tim Merah Putih semakin berkembang.
Tak adanya sosok striker tajam, sedikit tereliminir dengan winger dan gelandang tajam. Dalam situasi buntu, seperti saat melawan Kuwait, Rachmat Irianto muncul dari belakang memberi kejutan gol.
Bersambung ke halaman kedua >>>
Banyak dongeng terjadi di Piala Dunia. Salah satunya duel Korea Selatan (Korsel) kontra Jerman dalam Piala Dunia 2018 di Kazan, Rusia.
Ketika itu tak ada yang memprediksi Korsel asuhan Shin Tae Yong bakal menang. Pasalnya Taeguk Warriors sudah kalah 0-1 dari Swedia dan menyerah 1-2 saat bentrok dengan Meksiko.
Laga tersebut sangat krusial bagi Jerman untuk menjaga peluang lolos dari babak grup. Adapun status Jerman dalam kejuaraan termegah sejagat ini adalah juara bertahan dan peringkat satu FIFA.
Nyatanya Korsel berhasil mengalahkan Toni Kroos dan kawan-kawan dengan skor 2-0. Sepak bola pragmatis yang diracik Shin berhasil membuat Jerman frustrasi dan akhirnya kebobolan pada masa injury time.
Hal sama bisa saja terjadi di Kualifikasi Piala Asia 2023. Melihat situasi dan kondisi, Yordania jauh di atas Indonesia. Dari segi peringkat FIFA, Yordania di posisi ke-91, sedangkan Timnas Indonesia ke-159.
Shin secara terbuka mengakui bahwa Yordania lebih baik di atas Indonesia. Pelatih 52 tahun ini pun tak ingin berekspektasi tinggi dengan percaya diri bisa menang atas tim negara teluk tersebut.
[Gambas:Video CNN]
Meski sadar diri dengan posisi Indonesia, Shin yakin di sepak bola hal tak mungkin bisa menjadi mungkin. Asal bekerja keras dan menjalankan strategi yang disiapkan, kejutan lain bisa hadir di Kuwait.
Kabar baiknya, Asnawi Mangkualam yang sempat cedera dalam uji coba melawan Bangladesh, sudah bisa tampil. Pemain Ansan Greeners ini sudah tampil seperempat babak saat melawan Kuwait.
Bek sayap kiri Pratama Arhan pun sengaja tak dimainkan penuh melawan Kuwait. Pemain Tokyo Verdy ini menjadi andalan dalam konsep permainan Shin dalam formasi serangan balik cepat dan akurat.
Jika Asnawi dan Arhan main sejak menit awal bersama tiga bek tengah, Fachruddin, Rizki Ridho, dan Elkan Baggott, bagaimana dengan Rachmat Irianto? Peran pemain Persib Bandung ini bagaimanapun tak bisa dinafikan.
Selama era Shin, Irianto telah mencetak tiga gol. Dua gol di Piala AFF 2020 (2021) dan satu di Kualifikasi Piala Asia 2023. Apalagi putra Bejo Sugiantoro ini kuat dalam urusan bertahan.